[BREAKING] Sosok Ratu Bulu Tangkis Verawaty Fajrin di Mata Rekannya

Jakarta, IDN Times - Mantan pebulu tangkis Indonesia, Erma Sulistianingsih, menyebut almarhumah Verawaty Fajrin merupakan sosok disiplin dan pekerja keras. Bahkan, saat Verawaty sudah pensiun, sifat disiplin itu masih terbawa.
"Saya saat jadi veteran main di Medan, beliau jadi coach saya di tim veteran. Nah, saya seperti anak didiknya, disuruh bangun pagi, pemanasan, makan disiapkan, padahal hanya main untuk veteran," kenang Erma saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Minggu (22/11/2021).
Erma menilai sifat disiplin tersebut yang membuat Verawaty menjadi atlet andal. Tidak cuma itu, Verawaty juga sukses menahbiskan diri sebagai salah satu legenda bulu tangkis nasional dan mendapat julukan Ratu Bulu Tangkis.
"Berkat jiwa disiplinnya yang hebat, tidak heran dia (Vera) jadi legenda dan juara dunia. Dia juga pantang mengalah, dan itu semua adalah pelajaran yang bisa saya ambil dari Vera," tutur Erma.
Verawaty diketahui meninggal dunia pada Minggu, 21 November 2021 pukul 06.58 WIB di RS Kanker Dharmais. Atlet berprestasi itu meninggal dunia pada usia 64 tahun karena kanker paru-paru.
Verawaty memang berprestasi. Atlet kelahiran 1 Oktober 1957 itu sukses menjadi juara dunia di Kejuaraan Dunia tahun 1980. Ia menjadi kampiun usai di laga final mengalahkan rekannya, Ivana Lie, dengan skor 11-1 dan 11-3.
Ia juga sukses merebut medali emas di Asian Games ke-8 pada 1978 di Bangkok, Thailand. Vera juga berhasil merebut medali emas di ajang SEA Games Manila pada 1981, lalu turut meraih juara di nomor ganda putri di ajang All England pada 1968 lalu.
Tak hanya ganda putri, Verawaty juga bertanding di nomor tunggal putri dan ganda campuran. Keandalannya itu membuat Verawaty termasuk atlet langka.