Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jonatan Christie gugur di fase grup Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)
Jonatan Christie gugur di fase grup Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Intinya sih...

  • Apriyani/Fadia dan Rinov/Pitha tumbang di fase grup, Jonatan Christie dan Anthony Ginting juga harus angkat koper lebih awal
  • Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung menjadi harapan terakhir Indonesia setelah melaju ke babak semifinal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bukan rahasia jika cabang olahraga bulu tangkis selalu menjadi andalan Indonesia dari segi prestasi. Terlebih di panggung Olimpiade.

Sejak dipertandingkan pada 1992 lalu di Barcelona, skuad bulu tangkis Indonesia nyaris selalu menyumbang medali untuk Merah Putih. Tak sembarang medali, bulu tangkis Indonesia bahkan punya tradisi emas dari Olimpiade.

Namun, ceritanya berbeda di Olimpiade 2024 Paris. Alih-alih tampil dominan untuk memperbesar peluang merebut medali, bulu tangkis Indonesia malah babak belur di Paris.

1. Ganda putri tak petik satu kemenangan pun

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Olimpiade 2024 Paris (dok.PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte)

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti jadi satu-satunya wakil ganda putri Indonesia di Olimpiade 2024 Paris. Apriyani Rahayu bertanding di ajang ini dengan status juara bertahan setelah memenangkan emas dari Olimpiade 2020 Tokyo lalu bersama pasangan mainnya kala itu, Greysia Polii.

Di Paris 2024, Apriyani/Rahayu terjebak di grup neraka dengan mengisi Grup A bersama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia), dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang).

Debut pasangan Apriyani/Fadia di Olimpiade tak berlangsung baik. Tak satu pun laga di fase grup bisa dimenangkan Apriyani/Fadia. Mereka lantas jadi juru kunci Grup A dan kandas di fase grup.

2. Rinov/Pitha tak lolos dari grup neraka

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari gugur di fase grup Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Nasib masuk grup neraka juga dirasakan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Keduanya mengisi grup A bersama Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China), Kim Won Ho/Jeong Na Eun (Korea Selatan), dan Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis).

Rinov/Pitha memulai debut Olimpiade mereka dengan meyakinkan. Keduanya menang 22-20, 14-21, 21-19 melawan pasangan Kim/Jeong.

Sayang, hasil serupa tak mereka raih di dua pertandingan setelahnya. Rinov/Pitha kalah telah 10-21, 3-21 melawan Zheng/Huang. Mereka juga kandas 13-21, 15-21 melawan pasangan tuan rumah, Gicquel/Delrue.

Hasil ini memastikan langkah Rinov/Pitha terhenti di fase grup Olimpiade 2024 Paris.

3. Andalan tunggal putra tumbang di fase grup

Anthony Sinisuka Ginting gugur di fase grup Olimpaide 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting menjadi andalan skuad Merah Putih di Olimpiade 2024 Paris. Namun, mereka harus angkat koper lebih awal.

Jonatan dan Ginting secara mengejutkan kompak tumbang di fase grup. Jonatan mengisi Grup L bersama Julien Carraggi (Belgia), Kevin Cordon (Guatemala), dan Laksyha Sen (India). Sementara Ginting berada di grup H bersama Howard Shu (Amerika Serikat), dan Toma Junior Popov (Prancis).

Jonatan keok melawan Lakshya Sen dengan skor 18-21, 12-21. Sementara Ginting dipulangkan wakil tuan rumah, Toma Junior Popov dengan skor 19-21, 21-17, 15-21.

4. Fajar/Rian hanya bertahan hingga perempat final

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lolos ke perempat final Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Fajar/Rian bernasib sedikit lebih baik. Keduanya sukses keluar sebagai runner-up Grup C yang diisi bersama Satwiksaij Rankireddy/Chirag Shetty (India), Lucas Corvee/Ronan Labar (Prancis), dan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman).

Dua kemenangan dikunci Fajar/Rian di fase grup atas pasangan Corvee/Labar dan Lamsfuss/Seidel. Sayang, Fajar/Rian tumbang melawan Rankireddy/Shetty dengan skor 13-21, 13-21.

Langkah Fajar/Rian terhenti di perempat final usai melawan ranking satu dunia asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang dengan skor 22-24, 20-22.

4. Gregoria jadi penyelamat muka

Gregoria Mariska Tunjung ke 16 besar Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung jadi harapan terakhir wakil bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2024 Paris.

Gregoria masih bertahan hingga babak semifinal. Di laga empat besar, Gregoria akan berebut tiket final dengan andalan Korea Selatan, An Se Young.

Gregoria mencetak sejarah baik di Olimpiade 2024 Paris. Dia menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang melaju ke semifinal Olimpiade sejak 2008. Penantian 16 tahun tunggal putri Indonesia berakhir sudah.

Editorial Team