Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi badminton (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi badminton (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Indonesia meraih satu gelar juara di All England 2020 lewat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
  • Indonesia gagal meraih gelar juara di All England 2021 karena dipaksa mundur akibat pandemi Covid-19
  • Indonesia kembali membawa pulang gelar juara dari All England 2022 dan 2023, dengan sektor ganda putra sebagai penyumbang utama
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

All England selalu menjadi salah satu turnamen yang paling ditunggu para pebulu tangkis dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan kualitas serta kuantitas pebulu tangkis yang unggul, Indonesia telah menorehkan ragam prestasi di ajang bulu tangkis tertua di dunia ini.

Dalam beberapa edisi terakhir, performa dan capaian wakil Indonesia masih bisa diperhitungkan. Setidaknya, dalam lima edisi terakhir Indonesia nyaris selalu menyabet gelar juara. Lantas, seperti apa capaian Indonesia di All England dalam lima edisi terakhir? Berikut ulasan lengkapnya.

1. Menyabet satu gelar juara di All England 2020

Satu gelar juara diraih Indonesia di All England 2020. Gelar juara itu berasal dari sektor ganda campuran lewat duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Saat itu, mereka menjadi juara meski hanya diunggulkan di urutan kelima. Pada final, mereka menaklukkan unggulan ketiga asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachaim dengan skor 21-15, 17-21, dan 21-8 dalam durasi 62 menit. 

Selain Praveen/Melati, saat itu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dari sektor ganda putra juga melaju ke final. Namun, mereka keok pada final. Unggulan pertama itu kalah dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe asal Jepang yang merupakan unggulan keenam. Mereka kalah tipis dengan skor 18-21, 21-12, dan 19-21 dalam waktu 72 menit.

2. Tanpa gelar juara di All England 2021

Kisah tak mengenakkan dialami Indonesia di All England 2021. Pada edisi tersebut, Indonesia gagal meraih gelar juara. Lebih parahnya, Indonesia gagal meraih gelar juara karena dipaksa mundur pihak penyelenggara.

Saat itu, All England digelar saat masih pandemik COVID-19 sehingga segala regulasi begitu ketat. Naasnya, para pemain Indonesia saat itu diharuskan mundur karena dianggap memiliki kontak dekat dengan penumpang positif COVID-19 yang berada pada satu penerbangan dengan mereka. Hal itu membuat para pemain Indonesia diwajibkan melakukan isolasi selama 10 hari sehingga tidak dapat melanjutkan laga meskipun beberapa di antara mereka belum bermain sama sekali.

3. Membawa pulang satu gelar juara dari All England 2022

Setelah kejadian tak mengenakkan di All England 2021, Indonesia kembali membawa pulang gelar juara dari All England 2022. Pada edisi tersebut, gelar juara Indonesia dipersembahkan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dari sektor ganda putra. Kemenangan mereka saat itu sangat mengejutkan karena mereka bukanlah pemain unggulan. Pada partai puncak, mereka mengantongi kemenangan atas unggulan kedua yang juga rekan senegaranya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka menang dengan skor 21-19 dan 21-13 dalam durasi 37 menit.

4. Kembali merengkuh satu gelar juara di All England 2023

Indonesia kembali merengkuh satu gelar juara di All England 2023. Lagi-lagi sektor ganda putra yang menjadi penyumbang gelar juara. Kali ini, yang menaiki podium tertinggi adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Saat itu, mereka yang berstatus unggulan pertama memang tampil luar biasa sejak babak pertama. Pada laga pemungkas, mereka menumpas unggulan ketiga yang juga berasal dari Indonesia, yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Dalam waktu 34 menit, mereka memenangkan laga tersebut dengan skor 21-17 dan 21-14.

5. Menjadi juara umum dengan dua gelar juara di All England 2024

Di All England 2024, Indonesia meraih hasil yang mengesankan dengan menjadi juara umum lewat raihan dua gelar juara. Gelar juara tersebut berasal dari sektor tunggal putra lewat Jonatan Christie dan ganda putra lewat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Keduanya sama-sama memastikan gelar juara setelah memenangkan laga final dengan dua set langsung.

Jonatan menang atas tunggal putra Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting, dengan skor 21-15 dan 21-14 dalam durasi 55 menit. Sementara itu, Fajar/Rian membukukan kemenangan dari wakil Malaysia yang diunggulkan di urutan kelima, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Mereka menang dengan skor skor 21-16 dan 21-16 dalam waktu 44 menit.

Skuad Indonesia di All England 2024 dan 2025 tidak jauh berbeda. Meski peta persaingan akan sedikit berbeda, mereka tetap diharapkan untuk setidaknya mempertahankan pencapaian edisi sebelumnya. Ditambah lagi, para juara edisi sebelumnya, Jonatan dan Fajar/Rian kembali mentas pada edisi ini. Akankah mereka berhasil mempertahankan gelar juaranya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorKelfin GR