Penonton memadati tribun grandstand K Sirkuit Mandalika pada Minggu (5/10/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Apa yang dipertontonkan Aldeguer menjadi hiburan tersendiri buat fans MotoGP di Indonesia khususnya. Buat para penonton yang datang langsung, mereka begitu puas dengan aksi para pembalap.
Terlebih, juara yang muncul selalu berbeda di empat edisi sejak 2022. Hal tersebut menunjukkan kompetisi di Sirkuit Mandalika begitu ketat dengan situasi trek yang agak sulit ditaklukkan.
Buktinya, Marquez belum pernah finis di Sirkuit Mandalika ketika menjalani sesi balapan utama. Sementara, Francesco Bagnaia malah keteteran sepanjang akhir pekan lalu.
"Saya sudah menonton banyak balapan di Eropa, tapi Mandalika punya sesuatu yang berbeda — kombinasi laut biru, bukit hijau, dan suasana tropis yang menakjubkan. Orang-orangnya juga sangat bersahabat," kata wisataran asal Italia, Luca Moretti, dalam keterangan resmi dari Pertamina.
Ditinjau dari karakter, Sirkuit Mandalika memang cukup sulit ditaklukkan. Beberapa pembalap mengakuinya, termasuk Bagnaia. Sepanjang akhir pekan lalu, Bagnaia kewalahan mengaspal di Mandalika. Saat menjalani sprint race, dia finis paling akhir. Lalu, ketika balapan utama, Bagnaia malah jatuh.
"Saya gak balapan, cuma penumpang di motor. Saya gak bisa kontrol segalanya," kata Bagnaia usai menjalani sprint race.