Cerita Wasit Indonesia Pimpin Final Tinju Olimpiade Tokyo

Jakarta, IDN Times - Tak hanya atlet Indonesia saja yang berhasil mengharumkan nama bangsa di pentas Olimpiade Tokyo 2020, beberapa wasit nasional juga mampu memimpin jalannya pertandingan di beberapa cabang olahraga. Salah satu wasit Indonesia yang bertugas di Olimpiade Tokyo adalah Muhammad Arisa Putra Pohan, dalam cabang olahraga tinju.
Pria yang akrab disapa Boy Pohan ini merupakan International Technical Officials (ITO) tinju pertama dari Indonesia yang dipercaya memimpin pertandingan Olimpiade. Yang paling membanggakan ia bisa mewujudkan impiannya memimpin duel final kelas menengah (67-75 kilogram) putra.
Kala itu, Boy memimpin pertandingan antara petinju asal Brasil, Sousa Herbert kontra wakil Ukraina, Khyzhnik Oleksandr di Kokugikan Arena, Tokyo, 7 Agustus 2021. Herbert didapuk sebagai pemenang, sekaligus menyumbangkan satu medali emas di cabang olahraga tinju.
1. Pimpin tujuh pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020
Bagi Boy, suatu kebanggaan bisa dipercaya Boxing Task Force (BTF) terpilih menjadi wasit hingga pertandingan final. Menurut dia, memimpin duel pamungkas, merupakan pencapaian yang luar biasa. Sebab, kredibilitas sebagai seorang wasit dalam duel tersebut di pertaruhkan.
“Ada 29 wasit yang dipilih BTF untuk memimpin pertandingan Olimpiade dan empat wasit dieliminasi karena kinerja. Khusus untuk laga semifinal hanya 13 wasit yang terpilih dan saya bangga bisa mewakili Indonesia sebagai wasit di Olimpiade, apalagi bisa diberi kepercayaan untuk memimpin partai final,” kata Boy dalam rilis NOC.
Total, Boy menjadi juri dalam 40 duel dan memimpin sekitar tujuh pertandingan di cabang olahraga tinju. Hampir semua duel itu berhasil dipimpin cukup baik. Walhasil, ia bersyukur bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab di event terbesar dunia itu dengan lancar.