Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Acara penyalaan obor Olimpiade menjelang pembukaan secara resmi Olimpiade Tokyo 2020 pada hari Kamis, 25 Maret 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Tokyo2020)
Acara penyalaan obor Olimpiade menjelang pembukaan secara resmi Olimpiade Tokyo 2020 pada hari Kamis, 25 Maret 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Tokyo2020)

Jakarta, IDN Times - Rangkaian pawai obor Olimpiade 2020, Tokyo, terganggu. Osaka dipastikan tak menggelar pawai obor, dampak dari ledakan kasus COVID-19 di sana.

Gubernur Osaka, Hirofumi Yoshimura, menyatakan keputusan secara resmi memang belum dibuat. Namun, Yoshimura memastikan kalau wilayahnya tak akan membuka jalan demi rangkaian pawai obor Olimpiade.

Yoshimura berpendapat ledakan kasus harian COVID-19 yang terjadi pada Rabu 31 Maret 2021, hingga menyentuh angka 599, terbilang mengkhawatirkan.

Memang, angka itu telah melewati kasus harian Tokyo sebanyak 414. Dengan fenomena ini, Yoshimura harus mengambil tindakan.

"Kami minta maaf kepada para pelari pembawa obor Olimpiade. Kami tak akan memberikan jalan publik di Osaka. Kami akan berdiskusi dengan penyelenggara Tokyo 2020, jika ada alternatif," kata Yoshimura dilansir Daily Mail.

1. Pemerintah pusat maklum

AFP/Toshifumi Kitamura

Sementara itu, Menteri yang berwenang terhadap penyelenggaraan Olimpiade, Tamayo Marukawa, mengaku maklum dengan sikap Yoshimura.

Marukawa bahkan mendukung langkah Yoshimura demi membantu pemerintah pusat Jepang untuk memberantas pandemik COVID-19.

2. Penyelenggara masih mau negosiasi

Mantan atlet Olimpiade asal Jepang, Seiko Hashimoto. (Twitter.com/rae_steinberg)

Di sisi lain, Presiden Olimpiade 2020, Seiko Hashimoto, masih ingin menggelar diskusi dengan Yoshimura. Hashimoto mau melihat peluang adanya opsi lain terkait penundaan ini.

"Kami ingin kesimpulan lebih dini. Namun, diskusi masih terus berlangsung," ujar Hashimoto.

Dijelaskan Hashimoto, meski menginginkan keputusan dalam waktu dekat, tak ada tekanan yang diberikan terhadap pemerintah daerah Osaka.

"Fleksibilitas kami terapkan. Semua demi mengakomodir perubahan yang bisa saja terjadi di masa mendatang," ujar Hashimoto.

3. Seharusnya digelar pertengahan April 2021

Warga dengan msaker pelindung menjaga dari penularan virus COVID-19, mengantre berjarak untuk menyaksikan api Olimpiade saat tur Reli Api Olimpiade Tokyo 2020 di Fukushima, Jepang, Selasa (24/3/2020). ANTARA FOTO/Kyodo via REUTERS

Pawai obor di Osaka rencananya digelar pada 13 dan 14 April 2021. Memang, sesuai aturan, pawai obor harus digelar dengan penonton.

Namun, para penonton wajib menggunakan masker dan tak boleh bersorak. Mereka juga harus menjaga jarak sesuai batas yang ditentukan.

Editorial Team