Dwyane Wade, Legenda Miami Heat Calon Hall of Famer

Dwyane Wade merupakan mantan pemain NBA. Dia tumbuh di Chicago, Illinois, di lingkungan yang penuh kriminalitas. Sang ibu bahkan kecanduan narkoba sehingga keluarganya berantakan.
Orang tua Dwyane Wade kemudian berpisah setelah keadaan keluarga memburuk. Sang ayah menikah lagi dan memulai hidup baru. Wade pun memilih tinggal dengan ayahnya dan menemukan basket di keluarga barunya.
Pebasket asal Chicago ini kemudian bersekolah di Harold L Richards. Dia mampu bertransformasi menjadi pemain yang menonjol. Basket mengubah hidupnya untuk meraih kesuksesan.
Wade lantas dilirik berbagai universitas untuk mendapat beasiswa secara penuh. Hal ini sangat penting untuk membuat langkahnya makin dekat dengan NBA.
1. Mampu bersinar saat kuliah di Marquette
Dwyane Wade melanjutkan pendidikan di Marquette University. Dia memilih kampus yang bermain di NCAA Divisi 1. Apalagi Wade hadir dengan status pemain menjanjikan.
Sayangnya, pada musim pertamanya, Wade harus absen karena prestasi akademisnya buruk. Dia tidak mendapat izin untuk bermain di NCAA. Wade pun berusaha memperbaiki semuanya agar tampil pada musim mendatang.
Wade baru debut pada 2001/2002. Guard asal Chicago ini mampu membuat rata-rata 17,8 poin, 6,6 rebound, dan 3,4 assist saat itu. Dia memimpin tim basket kampusnya meraih 26 kemenangan dan 7 kekalahan. Ini menjadi yang terbaik sejak 1993/1994.
Pada musim berikutnya, Dwyane Wade menunjukkan permainan yang solid bersama Marquette University. Dia membuat rata-rata 21,5 poin, 6,3 rebound, dan 4,5 assist. Wade juga sukses menyabet berbagai penghargaan individu. Hal tersebut membuat langkahnya terbuka lebar untuk masuk ke NBA.
2. Menjadi rookie menjanjikan di NBA Draft 2003
Dwyane Wade baru mengikuti NBA Draft pada 2003. Dia sangat percaya diri akan terpilih karena penampilan luar biasa semasa kuliah. Benar saja, Wade dipilih Miami Heat pada urutan kelima.
Musim perdananya di NBA juga berjalan mulus. Dwyane Wade membuat rata-rata 16,2 poin, 4,5 assist, dan 4 rebound dalam 61 pertandingan reguler. Ini membuat namanya masuk ke dalam NBA All-Rookie First Team 2004. Dia makin diperhitungkan di NBA.
3. Mempersembahkan gelar juara pertama untuk Miami Heat
Penantian Dwyane Wade bersama Miami Heat berbuah manis pada 2005/2006. Guard asal Chicago ini sukses membawa timnya melaju ke partai final dengan menantang Dallas Mavericks.
Miami Heat saat itu banyak diperkuat nama terkenal, seperti Shaquille O'Neal, Jason Williams, dan Gary Payton. Tim asal Florida itu pun berhasil mengalahkan Dallas Mavericks dengan skor 4-2.
Ini merupakan gelar pertama untuk Miami Heat di NBA. Dwyane Wade yang tampil memukau dinobatkan sebagai NBA Finals MVP. Dia membuat rata-rata 34,7 poin, 7,8 rebound, dan 3,8 assist di NBA Finals 2006.
4. Menguasai NBA bersama LeBron James dan Chris Bosh
Selang beberapa musim, Miami Heat melakukan bongkar pasang skuad demi bisa tampil kompetitif di NBA. Tim asal Florida ini menghadirkan nama terkenal pada 2010. Dua di antaranya adalah LeBron James dan Chris Bosh.
Layaknya sebuah investasi, Heat berhasil memetik keuntungan setelah menyatukan trio superstar yang mendominasi NBA pada awal 2010-an. Mereka sukses juara secara berturut-turut pada 2012 dan 2013.
Meski sangat sukses bersama Miami Heat, Dwyane Heat pernah hengkang dari timnya tersebut untuk pulang kampung dengan membela Chicago Bulls pada 2016. Namun, rencananya tidak sesuai harapan sehingga pindah lagi ke Cleveland Cavaliers demi reuni dengan LeBron James pada 2017.
Reuni Wade dan James juga tidak berjalan mulus di Cleveland Cavaliers. Hal ini membuat Dwyane Wade di-trade kembali untuk memperkuat Miami Heat pada 2018.
Guard asal Chicago ini lantas tampil bersama Miami Heat hingga 2018/2019. Wade kemudian memilih pensiun dari dunia basket profesional setelah menjadi pemain selama 16 tahun di NBA.
5. Tulang punggung Timnas Amerika Serikat
Selain menjadi sosok penting saat membela Miami Heat, Dwyane Wade juga sukses menjadi andalan Timnas Amerika Serikat. Dia mampu bersinar dengan mempersembahkan berbagai medali untuk negaranya.
Dwyane Wade pernah ikut serta meraih medali perunggu di Olimpiade 2004. Dirinya kemudian mendapatkan hasil lebih baik setelah meraih medali emas Olimpiade 2008.
6. Menjadi Hall of Famer pada 2023
Dwyane Wade mendapat penghormatan selepas pensiun. Jersey nomor 3 miliknya dipensiunkan pada Februari 2020 sebagai bentuk penghargaan atas jasanya menghadirkan gelar juara untuk Miami Heat.
Wade baru-baru ini juga terpilih sebagai calon penghuni Naismith Memorial Basketball Hall of Fame 2023. Selain dirinya, ada Tony Parker, Pau Gasol, Dirk Nowitzki, dan Gregg Popovich yang ikut masuk ke dalam daftar tersebut.
Dwyane Wade telah membuktikan kemampuannya dengan berbagai gelar yang diraih bersama Miami Heat dan Timnas Amerika Serikat. Dia memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap kemajuan dunia basket. Wade bahkan akan menjadi Hall of Famer jebolan Marquette pertama dalam sejarah.