Jakarta IDN Times - Cub Swanson masuk sebagai salah satu petarung legendaris di ajang Ultimate Fighting Championship. Kiprah dan rekornya di UFC begitu memukau, membuatnya masuk dalam jajaran petarung elite di kelas bulu.
Pada kelas bulu, Swanson memegang rekor petarung paling sering menerima bonus pasca laga, delapan kali. Dia juga sempat mengantongi bonus Fight of the Night 10 kali.
Gaya tarung Swanson juga terbilang atraktif. Beberapa media menyebut gaya tarungnya begitu liar dan eksplosif.
Swanson juga dianggap memiliki gaya tarung yang tak terprediksi. Media mixed martial arts ternama seperti MMA Junkie, Bloody Elbow, dan MMA Fighting, sepakat menyebut Swanson sebagai salah satu petarung paling fenomenal gaya tarungnya. Atas gayanya itu, Swanson mencetak rekor 27 kemenangan dan 11 kali kalah. Sebanyak 12 dari 27 kemenangannya itu, diraih lewat KO.
Di sisi lain, fans MMA menyebutkan gaya Swanson khas dan bisa disebut sebagai 'The Beautiful Destroyer'. Tapi, Swanson lebih memilih julukan The Killer.
IDN Times berkesempatan berbincang secara khusus dengan sang bintang. Tak seperti bintang kebanyakan yang terlihat begitu menonjolkan status dan auranya.
Swanson terkesan sangat normal. Dia seperti orang biasa. Ketika berbincang dengannya, saya merasa seperti sudah kenal lama dengannya, ramah dan tak ada sifat angkuh darinya. Bisa dibilang, masa lalu yang telah membentuknya jadi pribadi seperti sekarang.