Jayapura, IDN Times - “Tanah Papua, tanah yang kaya. Surga kecil jatuh ke bumi. Seluas tanah, sebanyak madu, adalah harta harapan.” Sebait penggalan lagu Franky Sahilatua berjudul “Aku Papua”, benar-benar menggambarkan begitu indahnya Jayapura. Hal itu dirasakan penggawa IDN Times selama dua pekan berada di Bumi Cendrawasih.
Pertama kali menginjakkan kaki Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, saya yang ditemani seorang teman untuk menjalankan tugas kerja, langsung disambut cantiknya alam di Jayapura saat mengarah ke penginapan menggunakan taksi daring. Birunya danau Sentani menyapa kami yang kelelahan usai penerbangan.
Sopir dengan aksen Jawa-Papua yang cukup kental, begitu ramah memperkenalkan diri. Dia juga menjelaskan bagaimana indahnya beberapa tempat yang dilewati, bak tourguide yang sudah lama menemani wisatawan berpelesir.
"Nah ini namanya Danau Sentani, ini sangat indah, bisa bapak lihat bagaimana kecantikan alam yang dimiliki Papua," kata sopir tersebut.
Seperti orang bingung yang baru menginjakkan kaki di tempat baru. Mata kami cukup terbelalak menikmati keindahan alam yang terhampar di sepanjang jalan Sentani, Kabupaten Jayapura hingga menuju perbatasan Kota Jayapura.
Kesempatan langka itu didapatkan saya, Ilyas Listianto Mujib (reporter) dan Muhammad Firza (videografer), saat mendapatkan tugas untuk meliput Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.