Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-18 at 16.56.58 (1).jpeg
Konferensi pers Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Indonesia Arena, Jakarta (dok.JAGOC)

Intinya sih...

  • Visa atlet Israel sudah terbit, tapi pembatalan tiba-tiba karena situasi geopolitik global yang memanas.

  • Pembatalan partisipasi tim Israel di Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik 2025 bukan pelanggaran mutlak terhadap Statuta FIG, melainkan force majeure.

  • Federasi Gimnastik Internasional menghargai keputusan Indonesia dan akan terus berdiskusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Federasi Gimnastik Internasional (FIG) akhirnya buka suara soal batalnya atlet Israel tampil di Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik 2025 yang akan berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta pada 19-25 Oktober 2025. FIG menegaskan keputusan itu bukan bentuk diskriminasi, melainkan langkah keamanan yang sah dari pemerintah Indonesia.

Presiden FIG, Morinari Watanabe, menyebut pihaknya memahami keputusan Indonesia karena situasi global yang sedang memanas. Mereka menyatakan keputusan Indonesia sudah tak bisa diganggu gugat karena merupakan yurisdiksi pemerintah setempat.

1. Visa sudah sempat terbit, tapi situasi berubah cepat

Konferensi pers Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Indonesia Arena, Jakarta (dok.JAGOC)

Sekretaris Jenderal FIG, Nicolas Boumpane, mengungkapkan delegasi Israel sebenarnya sudah memperoleh visa hingga 10 Oktober 2025 lalu. Bahkan tim keamanan mereka sudah sempat  meninjau lokasi penyelenggaraan.

Namun, keputusan pembatalan muncul secara mendadak di tengah meningkatnya tensi geopolitik global. Termasuk soal penolakan dari sejumlah pihak di Indonesia. 

"Ada kelompok-kelompok di Indonesia yang menolak kehadiran delegasi tertentu. Dalam situasi seperti ini, kami juga harus mempertimbangkan aspek keselamatan," kata Boumpane dalam konferensi pers.

2. Bukan pelanggaran, tapi force majeure

Konferensi pers Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Indonesia Arena, Jakarta (dok.JAGOC)

Boumpane menegaskan, pembatalan partisipasi Israel bukan pelanggaran mutlak terhadap Statuta FIG. Malah, ditegaskan Boumpane, ini merupakan konsekuensi dari keadaan luar biasa imbas ketegangan politik yang dipicu agresi Israel di wilayah Gaza.

"Secara teknis, memang ada pelanggaran terhadap Pasal 27 ayat 4 Statuta FIG. Namun, ada justifikasi di bawah klausul force majeure. Mustahil memindahkan event sebesar ini. Ada lebih dari 1.200 peserta dari 77 negara, dan persiapan tuan rumah sudah berjalan jauh," ujar Boumpane.

3. FIG hargai sikap Indonesia

Konferensi pers Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Indonesia Arena, Jakarta (dok.JAGOC)

Watanabe menegaskan, pihaknya mendapat penjelasan langsung dari pemerintah Indonesia. Dia akhirnya menghormati keputusan tersebut dan terus berdiskusi dengan Indonesia agar situasi serupa tak terulang.

"Kami mendengar langsung dari pemerintah Indonesia, keputusan ini diambil demi faktor keselamatan, bukan alasan politik. Kami menghormati itu, sambil terus berdiskusi agar situasi serupa tidak terjadi di masa depan," ujar Watanabe.

Editorial Team