bwfbadminton.com/news-single
Tunggal putri Indonesia, Fitriani menjaga harapan Indonesia untuk mempertahankan tradisi meraih gelar di Thailand Masters 2019. Melalui perjuangan luar biasa, Fitriani berhasil lolos ke final setelah memenangi duel rubber game ketat atas pemain Hongkong, Deng Xuan. Kalah 12-21 di game pertama, Fitri move on di game kedua dengan menang tipis 21-19 lantas memenangi game penentuan 21-16.
Di final, Fitri yang tidak masuk dalam daftar pemain unggulan, akan menghadapi pemain tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan. Unggulan 8 yang juga merupakan juara Thailand Masters 2018 ini lolos ke final setelah mengalahkan rekan senegaranya, Pornpawee Chochuwong yang merupakan unggulan 6 lewat kemenangan telak, 21-10, 21-4.
Dikutip dari badmintonindonesia.org, pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur yang turut mendampingi Fitri di Thailand, menyebut Busanan mainnya bagus sejak awal turnamen. Diantaranya dengan mengalahkan pemain Indonesia, Ruselli Hartawan di putaran kedua. Minarti menyebut Fitri harus bermain berani.
"Fitri mesti berani dulu, terapkan reli-reli balik serang. Fitri harus siap capek dan lebih nekad dengan berusaha mengembalikan bola-bola sulit dari lawan, yang penting main rapi dulu," sebut Minarti dikutip dari situs resmi PBSI.
Fitri punya peluang menang. Di pertemuan terakhir di Korea Masters 2018, Fitri menang rubber game atas Busanan dengan skor 21-18, 12-21, 21-11. Bila berhasil juara, Fitri akan meneruskan tradisi pebulutangkis juara di Turnamen Thailand Masters sejak turnamen ini digelar pada 2016 silam. Pemain Indonesia yang pernah juara di turnamen ini yakni ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2016), dan Tommy Sugiarto (2017 dan 2018).
Semoga Fitriani bisa menutup Thailand Masters 2019 dengan raihan gelar juara. Meski begitu, bisa tampil di final pertamanya di turnamen BWF World Tour level Super 300, sudah merupakan pencapaian hebat. Terpenting, dia bisa konsisten.