Frederic Weis menghadiri minicamp New York Knicks di Amerikat Serikat usai terpilih via NBA Draft 1999. (nytimes.com)
NBA merupakan destinasi yang menggiurkan. Atlet bola basket di seluruh dunia bermimpi untuk bermain di sana. Mereka ingin menjajal liga bola basket terbaik sedunia.
Frederic Weis sebenarnya sudah sangat dekat untuk bisa bermain di NBA. New York Knicks memilihnya di urutan ke-15 pada NBA Draft 1999. Namun, pilihan Knicks itu rupanya menyulut amarah fans.
Fans berharap timnya memilih pemain yang lebih baik. Apalagi Ron Artest (kini
Metta Sandiford-Artest), salah satu bakat terbaik Amerika Serikat sekaligus putra daerah Queens, New York, masih tersedia untuk dipilih. Mereka menginginkan Artest ketimbang pemain Prancis yang datang entah dari mana.
Frederic Weis sendiri tidak langsung mengetahui semuanya. Dia bahkan baru tahu dirinya terpilih setelah agennya menghubunginya.
Weis lantas terbang ke Amerika Serikat dengan bersemangat. Dia tidak tahu amarah fans siap menyambutnya. Weis baru menyadari itu saat mengikuti kamp latihan New York Knicks untuk NBA Summer League.
Cemoohan seolah datang dari mana-mana. Celia, istri Weis, mengungkapkan kepada New York Times bahwa mereka tidak diterima dengan baik di sana. Frederic Weis bagai seorang anak yang tidak diharapkan. Bahkan, sang pemain juga merasa Jeff Van Gundy, kepala pelatih New York Knicks saat itu, tidak benar-benar menginginkannya.
Meski begitu, Van Gundy sendiri tidak bisa banyak mengingat hubungannya dengan Frederic Weis. Dia hanya mengingat center berkebangsaan Prancis itu sebagai pribadi yang positif.
"Sejujurnya, yang menonjol bagi saya adalah saya ingat dia sebagai pria yang sangat baik dan manis," kata Jeff Van Gundy seperti dikutip New York Times.
Dengan segala yang terjadi di New York, Weis lantas mengurungkan niatnya bermain di NBA. Dia menolak kontrak debutnya dan kembali ke tim lamanya di Prancis.
Keputusan itu kemudian menjadi penyesalannya hingga saat ini. Kebetulan Weis saat itu terpengaruh oleh agennya yang mengajaknya kembali ke Prancis. Sang agen sendiri masuk penjara atas tuduhan masalah keuangan dan konflik kepentingan.