5 Atlet Papua yang Harumkan Indonesia di Mata Dunia

Dari Lisa Rumbewas sampai Jailani Ladjanibi

Bandung, IDN Times – Saban SEA Games, kontingen Indonesia tak pernah absen dari kehadiran atlet-atlet asal Papua. Mereka selalu mewakili beberapa cabang unggulan, salah satunya angkat besi dan atletik.

Menyambut SEA Games 2019 di Filipina, KONI Papua sendiri memastikan telah mengirim 30 atletnya untuk mengharumkan nama Indonesia. Dari segudang atlet Papua yang sering mengharumkan nama Indonesia, berikut IDN Times urut lima di antaranya:

1. Lisa Rumbewas

5 Atlet Papua yang Harumkan Indonesia di Mata Duniaantaranews.com

Orang Asia mana yang bisa menandingi kepiawan Raema Lisa Rumbewas dalam urusan olahraga angkat besi? Lifter putri Indonesia yang lahir di Jayapura, Papua, pada 10 September 1980 ini merupakan salah satu atlet putri Papua yang membawa medali-medali kejuaraan bergengsi internasional ke Indonesia.

Di sepanjang karier angkat besinya, Lisa telah menyumbangkan dua medali perak dari multi event olahraga paling bergengsi di dunia: Olimpiade. Ia termasuk atlet dengan karier yang panjang, karena telah mengikuti tiga Olimpiade untuk mewakili Indonesia.

Pada Olimpiade Sydney 2000, sang olimpian ini meraih medali perak di kelas 48 kg putri. Selanjutnya, pada Olimpiade Athena 2004, Lisa kembali menyabet medali perak di kelas 53 kg putri. Namun, pada Olimpiade Beijing 2008, Lisa hanya menempati posisi keempat dengan total angkatan 206 kg.

Selain Olimpiade, ia juga pernah bikin harum nama Merah Putih dengan meraih medali perak kelas 53 kg di Kejuaraan Dunia Angkat Besi tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika. Tak hanya itu, medali perunggu kelas 48 kg putri Asian Games 2002 Busan juga pernah ia raih.

Lisa Rumbewas sebenarnya lahir dari keluarga olahragawan. Ayahnya adalah Levi Rumbewas, seseorang yang pernah menerima gelar binaragawan terbaik di Indonesia medio 1980-an. Sementara ibunya merupakan Ida Korwa, yang juga sempat berkarier sebagai seorang lifter.

2. Serafi Anelies Unani

5 Atlet Papua yang Harumkan Indonesia di Mata Duniaantaranews.com

Nomor bergengsi dari cabang olahraga atletik tak lain ialah lari 100 meter. Dalam urusan nomor 100 meter putri, Indonesia pernah mencatatkan sejarah lewat nama sprinter Serafi Anelies Unani.

Pada 2011, Indonesia digemparkan oleh capaian Serafi pada Gelaran SEA Games yang digelar di Palembang. Kala itu, ia berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan 11,69 detik sekaligus menyabet medali emas SEA Games—yang dinantikan Indonesia selama 12 tahun lamanya. Kala itu, ia pun dijuluki sebagai perempuan tercepat di Asia Tenggara.

Meski berdarah Papua, sebenarnya Serafi lahir dan besar di Surabaya, Jawa Timur.

3. Franklin Ramses Burumi

5 Atlet Papua yang Harumkan Indonesia di Mata DuniaAssociation Press

Pada SEA Games 2011 Palembang, Franklin bukanlah atlet unggulan. Sprinter putra asli Papua ini ternyata membuktikan kehebatannya dengan capaian luar biasa: tiga medali emas di nomor 100 meter, 200 meter, dan 4x100 meter estafet putra.

Franklin pun tak pelak jadi sorotan. Mata masyarakat Indonesia semakin tertuju padanya, karena gaya rambutnya yang nyentrik dan sifat humoris yang melekat pada diri Franklin.

4. Jailani Ladjanibi

5 Atlet Papua yang Harumkan Indonesia di Mata Duniapssi.org

Jika termasuk seseorang yang mengikuti perkembangan futsal Indonesia, Anda pasti tak lupa momentum Piala AFF 2010. Ketika itu, di babak final, Indonesia menggempur Malaysia tanpa ampun dengan skor 5-0. Prestasi itu mengantarkan Indonesia untuk pertama kalinya menjuarai Piala AFF Futsal yang digelar saban tahun sejak 2001.

Gol perdana Indonesia di babak final yang digelar di Stadion Thu Pho, Ho Chi Minh City, Vietnam, itu dibuka oleh sontekan mantap Jailani Ladjanibi. Pria kelahiran Merauke, Papua, 8 April 1985 ini membuka gol perdana—yang memantik semangat main timnas—di menit ke-9.

5. Boaz Solossa

5 Atlet Papua yang Harumkan Indonesia di Mata DuniaInstagram/boazsolossa

Boaz Solossa, pecinta sepak bola mana yang tak mengenal namanya? Pria kelahiran Jayapura, 16 Maret 1986, ini merupakan salah satu striket tertajam yang pernah dimiliki Indonesia.

Timnas Indonesia memang belum pernah meraih medali emas di kejuaraan bergengsi internasional selama diperkuat oleh Boaz. Tapi, penampilan Boaz seakan menjadi sebuah pengecualian mengingat ia sempat menjadi perbincangan khalayak banyak ketika bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2006 pada 2004.

Hari itu adalah  debut bagi Boaz untuk Timnas Indonesia dan mesti menghadapi Turkmenistan. Meski debut, Boaz tetap menjadi perhatian semua orang karena membuat dua assist mantap bagi rekan setimnya, Ilham Jaya Kesuma, sekaligus mengantarkan Indonesia menang 3-1 atas Turkmenistan.

Tak berhenti sampai di sana, ia pun bermain cukup cemerlang di Piala Tiger 2004. Di fase grup ketika itu, Boaz berhasil mencetak empat gol dan berada di klasemen atas top skor bersama seniornya, Ilham Jaya Kesuma, yang mencetak 7 gol.

Pertandingan internasional lainnya yang menjadi panggung bagi Boaz ialah ketika ia turun menjadi starter di partai Indonesia versus Uruguay. Meski kalah, Boaz dianggap hebat karena berhasil menembus ketatnya tembok pertahanan Uruguay dengan membuat gol di menit ke-14.

Topik:

  • Yogi Pasha
  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya