Sebuah insiden mengiringi partai final Piala Dunia 2018 hari Minggu (15/7) lalu. Di menit ke-52, empat orang berseragam polisi terlihat memasuki lapangan sembari berlari dari kejaran pihak keamanan. Kontan saja pertandingan terhenti untuk sementara waktu.
Pussy Riot, grup musik punk sekaligus aktivis politik Rusia, mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut. Melalui akun Twitter @pussyriot, tujuan aksi tersebut adalah meminta Presiden Vladimir Putin lebih membebaskan kebebasan politik dan berpendapat.