George Russell menjadi rekan setim Lewis Hamilton di Mercedes pada Formula 1 2022. Balapan bersama Mercedes musim ini bukanlah hal baru baginya. Sebab, ia sempat tampil dengan tim berjuluk Silver Arrows itu pada 2020.
Russell menjadi pembalap pengganti di GP Sakhir kala itu. Hamilton harus absen lantaran terdiagnosis positif COVID-19. Meski gagal menang, Russell mengambil sisi positif dari pengalamannya itu.
Lewis Hamilton harus absen akibat positif COVID-19 pada GP Sakhir 2020. Mercedes kemudian menunjuk George Russell sebagai pengganti. Sementara, posisi Russell di Williams diisi Jack Aitken.
Walau turun dengan persiapan minim, rupanya Russell bisa langsung tancap gas menggunakan mobil W11 milik Mercedes. Dalam dua sesi latihan awal, pembalap asal Inggris itu mampu berada di posisi teratas.
Saat kualifikasi, Russell kembali tampil mengesankan dengan mengamankan posisi start kedua. Ia hanya berselisih 0,028 detik dari Valtteri Bottas yang meraih pole position pada balapan tersebut.
Saat balapan, George Russell kembali menunjukkan kemampuannya. Saat lampu start padam, Russell langsung menggasak Valtteri Bottas di tikungan pertama dan mengambil alih pimpinan balapan.
Russell terus memimpin balapan hingga lap 63 dari 87 lap. Namun, pada lap 64, ia diminta ke pit karena ada paket ban tercampur yang terpasang pada mobil Russell. Meski begitu, dirinya mampu kembali merangkak naik dan berada di posisi kedua pada lap 73.
Dewi fortuna ruapnya tak mau lama-lama menaungi Russell. Pada lap 79, tim menginformasikan jika ban kiri belakang Russell mengalami puncture atau pecah ban dan harus masuk ke pit. Ini membuat kesempatan untuk naik podium melayang begitu saja. Alhasil, Russell harus puas di posisi ke-9.
Kegagalan naik podium bersama Mercedes di GP Sakhir begitu membuatnya Russell kecewa. Namun, kini dirinya mengaku mengambil beberapa pelajaran berharga dari kegagalannya saat itu.
Russell ingin menjadi pembalap paling komplet. Ia berusaha untuk mewujudkan karier yang luar biasa. Ia merasa bahwa setiap hal yang terjadi harus membuatnya jadi lebih kuat.
"Aku percaya bahwa balapan di Bahrain, kehilangan kemenangan yang ada di depan mata, akan membuatku menjadi makin kuat. Di satu sisi, akan menjadi sebuah dongeng yang berlebihan jika berhasil menang dan aku mungkin tidak akan menghargai pencapaian itu jika terjadi,” kata Russell dilansir Racing News 365.
Mengenai cara menghadapi kegagalan, George Russell merasa dirinya telah banyak belajar selama 3 tahun memperkuat Williams. Apalagi dirinya beberapa kali mengalami kejadian yang tak mengenakkan saat balapan.
“Itu bukan hanya berkaitan dengan pengalaman bersama Mercedes, ada pengalaman lainnya juga. Berusaha mengatasi dan bangkit kembali dari kekecewaan adalah bagian dari hidup dan juga bagian dari olahraga yang kompetitif. Jadi, terimalah kegagalan itu, belajarlah dari sana, dan bersama-sama untuk terus melaju,” tegas Russell.
Kini, George Russell menatap musim 2022 dengan rasa optimis. Pembalap bernomor mobil 63 itu mengaku dirinya berada di posisi yang lebih kuat setelah melalui serangkaian naik-turun dalam karier balapnya di Formula 1.
“Aku rasa orang-orang yang menjalaninya dengan mudah sepanjang hidup dan kariernya akan merasa kesulitan menghadapi saat mengalami kekecewaan. Mungkin saja mereka tak bisa untuk bangkit dengan cepat,” pungkas Russell.
Akankah Russell mampu membuktikan kapasitasnya bersama Mercedes pada 2022? Jawabannya akan tersaji sepanjang musim ini yang akan dimulai pada 20 Maret mendatang saat GP Bahrain menjadi balapan pembuka.