Daniel Ricciardo terlihat kecewa usai gagal menang pada GP Monako 2016. (formula1.com)
Pada 2016, Formula 1 memang tengah didominasi oleh Mercedes dengan dua pembalapnya, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Keduanya mampu menyabet 19 kemenangan dari 21 seri yang diselenggarakan.
Hanya Max Verstappen di GP Spanyol dan Daniel Ricciardo di GP Malaysia yang mampu mengusik dominasi keduanya. Itupun karena Lewis dan Nico mengalami masalah pada saat itu.
Ricciardo sebenarnya bisa menambah koleksi kemenangannya kala itu di GP Monako. Pembalap asal Australia tersebut punya modal bagus ketika mampu mencetak pole position. Sebab, sangat sulit menyalip di sirkuit sempit seperti Monako pada saat race.
Pada saat awal balapan, lintasan memang diguyur hujan yang membuat pemilihan ban sangat krusial. Ricciardo sendiri mampu membuat jarak pada saat bendera start dikibarkan. Namun, kondisi track yang mulai mengering membuat banyak pembalap memutuskan mengganti setelan ban mereka.
Red Bull pun membuat keputusan yang sama dengan menyuruh Ricciardo masuk ke pit. Namun, mereka lambat dalam membuat keputusan yang menyebabkan waktu Ricciardo banyak terbuang.
Alhasil ia pun berhasil disalip Hamilton yang akhirnya menjadi pemenang. Sementara Ricciardo hanya tertunduk lesu gagal meraih kemenangan yang sudah di depan mata.
Seperti dilansir Autosport, Ricciardo begitu marah setelah balapan selesai. Ia bahkan tak mau berbicara dengan seluruh timnya. Ricciardo menganggap ucapan maaf tak akan mengubah hasil balapan.