Monumen Cincin Olimpiade terlihat di depan kantor pusat Komite Olimpiade Jepang (JOC) dekat Stadion Nasional, stadion utama untuk perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke 2021 akibat pandemi virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, Rabu (23/6/2021), di hari yang menandai satu bulan menjelang pembukaan Olimpiade. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato.
Jelang bergulrinya Olimpiade Tokyo 2020, banyak skandal terus terjadi dan melibatkan orang-orang penting dalam ajang ini. Sebelumnya, Keigo Oyamada, komposer di acara pembukaan, memutuskan mundur lantaran terlibat dalam kasus perundungan terhadap rekan-rekannya dan kaum disabilitas saat sekolah.
Sebelumnya, insiden memilukan terjadi di venue pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Japan National Stadium. Terjadi kasus perkosaan di dalam stadion yang melibatkan relawan Olimpiade Tokyo.
Seorang perempuan Jepang berusia sekitar 20 tahun, diduga diperkosa oleh seorang relawan asal Uzbekistan. Pria berinisial DR itu diduga memperkosa korban di tribune.
Mundur ke belakang, Yoshiro Mori yang sempat menjabat sebagai Presiden Olimpiade Tokyo 2020, memilih mundur lantaran mengungkapkan pernyataan seksis.
Kondisi ini jelas memperkeruh pergelaran Olimpiade Tokyo 2020. Terlebih, banyak pihak mengecam karena Jepang tetap memaksakan diri untuk memaksa tetap menggelar ajang ini di tengah pandemik COVID-19.