Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kevin Magnussen saat menjalani sesi latihan GP Belanda 2024. (formula1.com)
Kevin Magnussen saat menjalani sesi latihan GP Belanda 2024. (formula1.com)

Pekan balap Formula 1 2024 GP Belanda yang berlangsung pada 23–25 Agustus 2024 tampaknya menjadi momen sibuk untuk Haas. Tak hanya berfokus di lintasan, tim juga sedang dipusingkan oleh ancaman penyitaan aset. Itu terjadi lantaran Uralkali meminta langkah hukum kepada pengadilan Belanda akibat Haas yang menunggak pembayaran.

Di sisi lain, Haas bukannya tak berupaya untuk membayar tunggakan berdasarkan hasil keputusan pengadilan arbitrase. Tim tersebut mengaku berusaha mencari cara agar pembayaran dapat dilakukan. Lantas, seperti apa rentetan permasalahan antara Haas dan Uralkali?

1. Haas belum penuhi kewajiban kepada Uralkali berdasarkan putusan pengadilan arbitrase

Nikita Mazepin berfoto dengan VF-21 dalam sesi peluncuran jelang bergulirnya Formula 1 2021. (formula1.com)

Permasalahan bermula saat Haas memutus kesepakatan dengan Uralkali selaku sponsor utama tim pada 2022. Itu terjadi menyusul invasi Rusia ke Ukraina yang mendapat sorotan publik dunia, tak terkecuali pihak di Formula 1. Tak hanya Uralkali, Haas juga memutus kontrak Nikita Mazepin imbas kejadian tersebut.

Persoalan tersebut berlanjut ke pengadilan arbitrase Swiss pada Juni 2024. Keputusan yang dihasilkan adalah memerintahkan Haas untuk mengembalikan sebagian dari uang sponsor. F1i melansir jumlah yang harus dibayarkan mencapai 9 juta dolar AS atau sekitar 138,6 miliar rupiah. Tak hanya itu, Haas juga diminta mengirimkan mobil Formula 1 VF-21 yang dipakai Mazepin pada 2021 kepada Uralkali.

Haas diminta melakukan sejumlah hal tersebut pada Juli 2024. Akan tetapi, Haas dilaporkan gagal memenuhinya. Uralkali membawa masalah ini ke pengadilan Belanda. Akibatnya, pihak berwajib mendatangi Haas di Zandvoort pada Kamis (22/8/2024) malam waktu setempat untuk menginventarisasi aset tim.

2. Ayao Komatsu angkat bicara perihal permasalahan yang sedang dihadapi Haas

Team Principal Haas, Ayao Komatsu (formula1.com)

Ayao Komatsu selaku team principal Haas angkat bicara terkait masalah yang sedang dihadapi timnya. Ia menyatakan Haas telah mencoba menemukan solusi untuk mematuhi keputusan pengadilan arbitrase. Apalagi, Rusia telah berada dalam sanksi ekonomi dari sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, imbas perang di Ukraina. Situasi tersebut yang menyebabkan Haas tak bisa melakukan pengembalian uang sponsor karena tindakan tersebut dilarang oleh sanksi ekonomi yang berlaku.

“Putusan pengadilan telah dibuat beberapa waktu lalu. Kami sepenuhnya menerima hal tersebut dan telah mencoba melakukan pembayaran. Namun, prosesnya cukup rumit sehingga membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Itu mencapai puncaknya pada akhir pekan ini, tetapi sekarang kami sepenuhnya fokus dengan pengacara kami. Itu adalah tugas pengacara kami. Kami mencoba untuk menyelesaikannya secepat mungkin. Jadi, aku yakin itu bisa rampung segera,” jelas Komatsu dilansir Racing News 365.

3. Uralkali tegaskan tak inginkan apa pun dari Haas di luar putusan pengadilan

Logo Uralkali terpampang di sayap belakang mobil VF-21. (formula1.com)

Di sisi lain, Uralkali telah menyambut baik pengakuan Haas atas utang yang ada saat ini. Namun, perusahaan pupuk milik ayah Nikita Mazepin, Dmitry Mazepin, tersebut menegaskan tak ada sanksi yang menghambat Haas untuk memenuhi kewajiban berdasarkan putusan arbitrase. Uralkali menegaskan tak menginginkan apa pun dari Haas di luar putusan pengadilan.

“Kami sadar bahwa juru sita dari otoritas Belanda yang didampingi polisi telah tiba di paddock Haas dan menginventarisasi semua peralatan balap dan properti lainnya. Ini adalah konsekuensi yang diharapkan dari penolakan Haas untuk mematuhi putusan arbitrase dalam hal pembayaran dan pemberian mobil balap kepada Uralkali.

Putusan pengadilan telah dikeluarkan pada 12 Juni 2024 dan telah diabaikan oleh Haas. Mereka punya waktu lebih dari 2 bulan untuk menjalankan putusan tersebut. Uralkali telah menghubungi perwakilan Haas terkait opsi pembayaran dan lokasi tujuan pengiriman mobil tanpa pernah mendapat jawaban yang substantif,” sebut perwakilan Uralkali dilansir F1i.

Adanya sengketa dengan Uralkali setidaknya tak terlalu mengganggu persiapan Haas menghadapi GP Belanda 2024. Mereka tetap berusaha meraih hasil terbaik dalam persaingan di papan tengah klasemen konstruktor. Haas terpaut 7 poin dari RB yang bercokol di posisi keenam. Mampukah Haas mendulang poin dalam balapan di Sirkuit Zandvoort?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team