Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ganda campuran muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu meraih medali perunggu di Kejuaraan Bulu Tangksi Asia (BAC) 2025 (dok.PP PBSI)
Ganda campuran muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu meraih medali perunggu di Kejuaraan Bulu Tangksi Asia (BAC) 2025 (dok.PP PBSI)

Intinya sih...

  • Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu meraih tempat ketiga di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025.
  • Pelatih ganda campuran PBSI, Rionny Mainaky, mengingatkan agar Jafar/Felisha tidak cepat puas dengan hasil saat ini dan harus terus meningkatkan teknik bermain.
  • Jafar/Felisha kalah di semifinal karena tekanan berbalik dan pengalaman lawan yang lebih baik, namun Rionny tetap kagum dengan kerja keras dan disiplin keduanya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Performa Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025, terbilang impresif. Sepanjang turnamen, Jafar/Felisha tampil konsisten dan membuatnya meraih tempat ketiga.

Hal ini tentunya menjadi catatan positif, mengingat Jafar/Felisha baru pertama kali tampil di BAC. Namun, tetap ada aspek yang harus ditingkatkan keduanya agar bisa berkembang dan menjadi andalan Indonesia di sektor ganda campuran.

1. Gak boleh cepat puas

Ganda campuran muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu meraih medali perunggu di Kejuaraan Bulu Tangksi Asia (BAC) 2025 (dok.PP PBSI)

Pelatih ganda campuran PBSI, Rionny Mainaky, mengakui penampilan Jafar/Felisha terbilang konsisten sepanjang turnamen. Namun, Rionny mengingatkan agar pasangan muda Indonesia itu tak cepat puas dengan hasil yang mereka raih saat ini.

"Secara keseluruhan di turnamen ini bisa dibilang luar biasa tapi jangan merasa cepat puas. Harus dievaluasi lagi, pertandingan kemarin jadi pengalaman yang bagus untuk mereka. Teknik-teknik main harus ditingkatkan," kata Rionny dalam keterangan tertulis.

2. Cuma kalah pengalaman

Ganda campuran muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di Kejuaraan Bulu Tangksi Asia (BAC) 2025 (dok.PP PBSI)

Jafar/Felisha tumbang di semifinal usai kalah dalam drama rubber game dari unggulan delapan Jepang, Horoki Midorikawa/Natsu Saito, dengan skor 21-15, 21-23, 11-21. Start Jafar/Felisha sebenarnya bagus, karena mampu mengunci kemenangan. Namun, menurut Rionny, ada satu pembeda yang membuat Jafar/Felisha akhirnya kalah.

"Sayang memang, di akhir-akhir tidak bisa menyelesaikan. Di game ketiga tekanan berbalik dengan lawan yang lebih berpengalaman, variasi, dan penempatan bola Midorikawa/Saito, semakin baik. Kalah pengalaman untuk Jafar/Felisha," kata Rionny.

3. Puja-puji untuk Jafar/Felisha

Ganda campuran muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di Kejuaraan Bulu Tangksi Asia (BAC) 2025 (dok.PP PBSI)

Meski begitu, Rionny mengaku kagum dengan keduanya. Pencapaian di BAC, menjadi cerminan dari kerja keras, disiplin, dan kerapihan Jafar/Felisha saat berlatih.

"Setiap hari terus mempelajari permainan-permainan lawan. Menurut saya, dengan kualitasnya sekarang, Jafar/Felisha sudah siap main di level atas. Tenaga harus ditambah dan keyakinan harus lebih dikuatkan lagi," kata Rionny.

Selain itu, jafar/Felisha, disebut Rionny pula, piawai dalam mengendalikan diri untuk mengatasi rasa gugup. Hal itu terbukti kala menjalani setiap laga di BAC 2025.

"Mereka tahu caranya, walau selalu saya pesankan dari awal untuk bisa menguasai keadaan itu, dari servis awal, menyerang dan diserang, harus bisa tenang serta kontrol. Mindset selalu ditanamkan, kalian bisa," kata Rionny.

Editorial Team