Tim Sean Gelael mentas di WEC COTA Amerika Serikat. (Dok. Istimewa)
Yang paling menegangkan tentu saja ketika Marino menyetir. Dia mendapatkan posisi nyaman dari Sean, tergantung situasi lomba bisa di P2 atau P3. SC yang keluar berkali-kali karena beragam insiden di lintasan basah, membuat posisi Sato juga tak nyaman. Akhirnya, sebuah perjudian diambil oleh Sato ketika meminta untuk menggunakan ban kering walau trek masih basah namun cenderung mengering.
"Saya meminta ke tim dan berdiskusi lama di radio. Bahkan, rasanya lebih terasa lama ngomong di radio ketimbang mengemudi. Pakai ban kering akan pelan di awal, namun nantinya akan cepat menjelang finis," ujar Sato.
Benar saja, Sato sempat turun hingga ke P6 di awal pemakaian ban kering. Namun, setelah itu dia bahkan menyusul beberapa pembalap sekaligus untuk langsung ada di P2, dan sebenarnya adalah hasil finis.
Tak lama, tim AF Corse 54 yang dikendarai David Rigon dengan Ferrari-nya terkena penalti lima detik akibat pelanggaran di tikungan 11 pada tujuh menit sebelum finis. Insiden itu melibatkan mobil Ford milik tim Proton Competition 77, yang juga terkena hukuman.
Karena selisih antara Rigon dan Sato awalnya hanya 2,3 detik, dengan tambahan penalti itu membuat Sato berbalik unggul hingga dianggap jadi pemenang. Rigon dan AF Corse 54 bahkan dinyatakan finis di P3, kalah dari Team WRT 46.