Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jack Miller (motogp.com)

MotoGP baru saja merampungkan seri triple header untuk musim 2022. Dalam rentang 3 minggu (18 September—2 Oktober 2022), kejuaraan dunia Grand Prix tersebut menghelat tiga balapan di Aragon, Motegi dan Buriram.

Jadwal yang padat jadi tantangan bagi para pembalap untuk bisa tampil maksimal pada tiap seri. Fisik dan mental yang kuat harus terjaga agar perebutan trofi tak terlewatkan.

Meski begitu, nasib baik dan buruk tetap punya pengaruh. Tengok saja nasib sial yang dialami Fabio Quartararo di Aragon atau nasib mujur Jack Miller yang meraih poin maksimal pada tiap seri triple header.

1. Balapan di Aragon, Motegi, dan Buriram penuh drama

Fabio Quartararo (motogp.com)

Pada seri Aragon, ada drama yang terjadi sejak awal balapan. Fabio Quartararo terjatuh usai terlibat insiden dengan Marc Marquez. Harapan El Diablo untuk menambah poin pun kandas.

Seminggu berikutnya di Motegi, giliran Francesco Bagnaia yang kehilangan poin. Pembalap Italia itu terjatuh dan did not finis (DNF) ketika mencoba menyalip Quartararo. Nasib sial juga dialami Aleix Espargaro yang harus memulai balapan dari pitlane akibat kelalaian mekaniknya.

Di Buriram, drama pun bermunculan. Hujan yang turun dengan deras jadi faktor penting jelang balapan. Pembalap yang mumpuni di lintasan basah seperti Miguel Oliveira dan Jack Miller bisa berjaya.

Bagnaia juga naik podium karena kombinasi kehebatan dan kemujuran. Salah satunya berkat Johann Zarco yang menahan diri untuk tak menyerang.

Sayangnya, pembalap lainnya yang memimpin klasemen malah tercecer di barisan belakang. Quartararo finis di luar zona poin karena YZR-M1 miliknya kesulitan menyalip. Sedangkan, Aleix terkena long lap penalty sehingga finis di luar sepuluh besar.

2. Perolehan poin penghuni tiga besar klasemen naik turun

Editorial Team

Tonton lebih seru di