Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Jakarta Horse Show Jumping 2023. (Instagram/@equinara).
The Jakarta Horse Show Jumping 2023. (Instagram/@equinara).

Jakarta, IDN Times - Perhelatan The Jakarta Horse Show Jumping 2023 rampung terlaksana di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Jakarta Timur pada 17-19 November 2023. Selain sukses digelar, ajang ini mengukir rekor baru.

Setidaknya ada 600 Peserta yang terdaftar dan hampir 200 kuda terlibat dalam ajang bergengsi itu. Jumlah tersebut, diakui CEO Equinara Horses Sport, Adinda Yuanita, menjadi yang terbanyak dalam sejarah.

"Ini peserta terbanyak sepanjang sejarah, jadi total kudanya itu hampir 200 ekor kuda, 190-an. Lalu untuk pesertanya lebih dari 600 entry, selama tiga hari ini," kata Adinda Yuanita dalam keterangannya.

1. Berlangsung dengan kompetitif

The Jakarta Horse Show Jumping 2023. (Instagram/@equinara).

Terdapat tiga nomor yang dipertandingkan di Jakarta Horse Show Jumping 2023. Yaitu, FEI CSI1*-W World Cup Qualifier-1 SEA League 2023: ESC Playoffs, Team Jumping Competition, Jumping Derby & Hunter Championships 2023.

Pun, ajang ini berlangsung dengan kompetitif pada setiap nomornya. Kekuatan tiap daerah pada cukup merata dan tidak didominasi satu daerah.

"Kalau saya lihat sih sebenernya merata, ada satu kontingen atau daerah tertentu yang banyak menang di suatu kelas, jadi saya rasa sih sudah cukup merata, baik dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Selatan, Aceh, Banten, semuanya itu dapat medali," kata Adinda.

2. Level kesulitannya tinggi

The Jakarta Horse Show Jumping 2023. (Dok. Istimewa).

Level kesulitan dalam turnamen ini diklaim melebihi Asian Games. Itu karena rintangan The Jakarta Horse Show Jumping 2023 dirancang oleh sosok yang bertugas di kualifikasi Olimpiade.

Hal tersebut diakui Atlet Equinara Horses Sport, Ferry Wahyu Hadiyanto yang menjuarai FEI CS1*-W Qualifier-1 SEA League 140 cm. Ferry mencatatkan waktu tercepat, yakni 82,42 detik dengan 12 penalti.

"Kalau tekanan pasti ada dengan tingkat kesulitannya seperti Asian Games, berat banget. Dari satu rintangan ke rintangan lain. Susah buat nafas sebenarnya," ujar Ferry.

3. Jadi tolok ukur buat ke Olimpiade

Sebuah logo Olimpiade terpasang di kota Tokyo, Jepang. (Instagram.com/tokyo2020)

Ajang ini pun membuktikan bahwa atlet berkuda tanah air punya potensi besar untuk menembus Olimpiade 2028. Namun, mereka perlu memperbaiki catatan penaltinya.

"Model untuk kualifikasi Olimpiade saja sudah berapa ekor yang bisa finis. Harapan saya di event berikutnya makin meningkat lagi. Mungkin tadi penaltinya masih 12, kami berharap clear round. Artinya, kalau bisa clear round, Indonesia bisa Olimpiade loh. Jadi ya itu optimismenya kami," kata Adinda.

Editorial Team