Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
5 Juara Dunia Superbike yang Pernah Mengaspal di MotoGP
Ben Spies (depan) beraksi di lintasan MotoGP. (motogp.com)

Intinya sih...

  • Troy Bayliss, juara dunia Superbike, meraih kemenangan di MotoGP pada 2006 sebagai pembalap pengganti.

  • Colin Edwards, juara dunia Superbike 2000, mencatat dua belas podium selama karier panjangnya di MotoGP.

  • Neil Hodgson, juara dunia World Superbike 2003, kesulitan beradaptasi di MotoGP dan hanya menempati peringkat ke-17 klasemen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ajang balap motor dunia memiliki dua kasta bergengsi, yaitu MotoGP dan World Superbike (WSBK). Keduanya sama-sama menampilkan kecepatan tinggi, adrenalin, serta duel sengit antar pembalap kelas dunia. Namun, perbedaan karakter motor membuat kedua kompetisi ini menghadirkan tantangan yang sangat berbeda bagi para rider.

Tidak sedikit juara dunia WSBK yang mencoba peruntungan di MotoGP. Nama besar, gelar prestisius, serta reputasi di WSBK membuat mereka diharapkan mampu tampil gemilang saat naik ke kelas premier. Sayangnya, kenyataan di lintasan tidak selalu sesuai dengan ekspektasi.

Beberapa pembalap sukses meninggalkan jejak manis, bahkan ada yang mampu meraih kemenangan bersejarah di MotoGP. Namun, ada pula yang kesulitan besar beradaptasi dengan motor prototipe dan akhirnya lebih dikenal sebagai legenda di WSBK ketimbang MotoGP. Inilah daftar juara dunia Superbike yang pernah berlaga di MotoGP.

1. Troy Bayliss

Troy Bayliss saat balapan di MotoGP Valencia musim 2006 (motogp.com)

Troy Bayliss salah satu pembalap jebolan Superbike yang pernah menang di MotoGP. Pembalap asal Australia ini adalah juara dunia Superbike 2001, 2006, dan 2008. Setelah merebut titel pertamanya pada 2001, karier Bayliss menanjak. Pada 2003, ia dipromosikan ke MotoGP dan bergabung dengan tim pabrikan Ducati. Musim itu, ia merebut tiga podium dan bertengger di peringkat ke-6 klasemen akhir. Bayliss bertahan di Ducati hingga akhir 2004.

Pada 2005, Troy Bayliss meninggalkan Ducati dan bergabung dengan Pons Honda. Sayangnya, ia menderita patah tangan sehingga kehilangan kesempatan membalap pada enam seri balap musim itu. ak begitu mulus di MotoGP, Bayliss kemudian kembali berkompetisi di Superbike. Ia merebut titel juara dunia untuk 2006 dan 2008. Ada satu hal yang unik dari karier balap Troy Bayliss di MotoGP. Kemenangan pertamanya justru terjadi saat menjadi pembalap pengganti. Pada 2006, ia menggantikan Sete Gibernau di GP Valencia dan berhasil merebut podium tertinggi. Itu menjadi kemenangan pertama dan terakhir Troy Bayliss di MotoGP.

2. Colin Edwards

Colin Edwards dan Valentino Rossi (motogp.com)

Selain Troy Bayliss, ada satu lagi juara dunia Superbike yang pindah ke lintasan MotoGP pada 2003. Ia adalah Colin Edwards. Pembalap asal Amerika Serikat ini memulai karier balap profesionalnya pada 1992 di kejuaraan AMA Superbike. Pada 1995, Edwards lalu pindah ke World Superbike dan bergabung dengan tim pabrikan Yamaha. Edwards berhasil merebut titel juara dunia Superbike pada 2000. Setahun berikutnya, ia jadi runner-up di belakang Troy Bayliss. Pada 2002, pembalap berjuluk Texas Tornado kembali meraih gelar juara dunia.

Bersama dengan Bayliss, Edwards juga mencoba peruntungan di MotoGP. Ia bergabung dengan tim pabrikan Aprilia Racing untuk 2003. Pada 2004, Edwards merebut podium pertamanya di MotoGP dengan tim Telefonica Movistar Honda. Pada 2005, Edwards pindah ke tim pabrikan Yamaha untuk menjadi rekan setim Valentino Rossi dan mampu menempati peringkat ke-4 pada klasemen akhir musim itu. Ia terus turun balap bersama tim pabrikan Yamaha hingga 2008. Setelahnya, Edward beberapa kali pindah tim sampai pensiun pada 2014. Selama berkarier di MotoGP, Edward mengumpulkan dua belas podium. Edwards hampir menang pada 2006 di Sirkuit Assen, Belanda. Sayangnya, ia terjatuh tepat di tikungan terakhir.

3. Neil Hodgson

Neil Hodgson (motogp.com)

Neil Hodgson merupakan juara dunia World Superbike 2003. Pembalap asal Inggris ini punya karier balap yang cukup berwarna. Pada 1992, Neil debut di ajang Grand Prix kelas 125cc sebagai pembalap wildcard. Hingga 1994, ia mengaspal di kelas 125cc. Ia sempat mencoba peruntungan di kelas 500cc pada 1995. Setahun berikutnya, Neil Hodgson pindah ke World Superbike bersama tim pabrikan Ducati. Tak berjalan mulus, Neil sempat turun balap di British Superbike, tempat ia merebut titel untuk musim 2000. Setelahnya, ia kembali mengaspal di World Superbike dan berhasil merebut gelar juara dunia pada 2003.

Untuk 2004, bersama Ducati Corse, Neil kembali berlaga di ajang Grand Prix. Ia tergabung dalam tim d’Antin Ducati (kemudian menjadi bagian Pramac Racing). Sayangnya, hasilnya tak terlalu memuaskan. Pada akhir musim, ia hanya menempati peringkat ke-17 klasemen dengan raihan 38 poin.

4. James Toseland

James Toseland membalap untuk tim Tech3 Yamaha. (motogp.com)

James Toseland adalah dua kali juara dunia World Superbike. Pembalap asal Inggris itu merebutnya pada 2004 dan 2007. Mulai 2008 hingga 2009, James Toseland dipercaya mengaspal di MotoGP bersama tim Tech3 Yamaha. Ia sempat tampil mengejutkan pada balapan pertamanya. Saat balapan di Qatar, ia start dari urutan ke-2 dan mampu finis di posisi ke-6. Hanya saja, ternyata itu merupakan hasil terbaiknya di MotoGP. James Toseland berada di peringkat ke-11 pada klasemen akhir musim tersebut dengan raihan 105 poin. Untuk musim terakhirnya di MotoGP, ia menempati peringkat ke-14 dengan mengemas 92 poin.

5. Ben Spies

Ben Spies (motogp.com)

Ben Spies punya karier balap yang apik. Pembalap asal Amerika Serikat ini adalah juara AMA Superbike 2006. Ia bisa mempertahankan titel tersebut untuk 2 tahun berikutnya. Spies kemudian pindah ke World Superbike pada 2009. Hebatnya, ia langsung merebut gelar juara dunia dengan keunggulan enam poin atas Noriyuki Haga yang menjadi rival terberatnya.

Dengan prestasi yang mentereng, tak heran Ben Spies diincar tim MotoGP. Pada 2008, ia sempat menjadi pembalap wildcard bersama Suzuki. Spies bisa finis di posisi ke-6 saat balapan kandang di Indianapolis, Amerika Serikat. Pada 2010, Ben Spies membalap semusim penuh di MotoGP bersama tim Tech3 Yamaha. Saat itu, ia berhasil merebut 2 podium, 1 pole position, dan pada akhir musim membawa pulang titel Rookie of the Year.

Pada 2011, Spies dipromosikan ke tim pabrikan Yamaha untuk menggantikan Valentino Rossi yang pindah ke Ducati. Ia menjadi rekan setim Jorge Lorenzo. Ben Spies mampu merebut kemenangan pertamanya di Sirkuit Assen, Belanda. Ia total merebut empat podium dan menempati peringkat ke-5 di klasemen akhir. Spies mengaspal bersama Yamaha hingga akhir 2012.

Kehadiran para juara dunia WSBK di MotoGP menambah warna dalam sejarah balap motor. Meskipun tidak semua mampu meraih kesuksesan yang sama, perjalanan mereka menunjukkan betapa sulitnya transisi dari motor berbasis produksi ke motor prototipe. Perjuangan para rider ini tetap layak dikenang sebagai bagian penting dari perjalanan dua kejuaraan balap paling bergengsi di dunia.

6. FAQ

ilustrasi balapan MotoGP (pixabay.com/Rotatingmass)

1. Apa perbedaan utama antara WSBK dan MotoGP?

WSBK menggunakan motor yang berbasis dari produksi massal yang dimodifikasi untuk balapan, sedangkan MotoGP menggunakan motor prototipe yang dibuat khusus untuk kompetisi tanpa basis produksi.

2. Siapa juara dunia WSBK yang pernah meraih kemenangan di MotoGP?

Troy Bayliss dan Ben Spies adalah dua juara WSBK yang berhasil mencatat kemenangan balapan di MotoGP.

3. Mengapa banyak juara WSBK kesulitan beradaptasi di MotoGP?

Perbedaan karakter motor, tingkat teknologi, serta kebutuhan adaptasi pada elektronik dan gaya balap membuat transisi ke MotoGP sangat menantang bagi pembalap WSBK.

4. Apakah Colin Edwards pernah menang di MotoGP?

Colin Edwards tidak pernah meraih kemenangan, tetapi ia konsisten finis di papan tengah dan beberapa kali naik podium selama karier panjangnya di MotoGP.

5. Siapa saja pembalap WSBK lain yang pernah turun di MotoGP meski bukan juara dunia?

Beberapa nama seperti Chris Vermeulen, Ruben Xaus, dan Troy Corser juga sempat tampil di MotoGP meskipun tidak meraih gelar juara dunia WSBK.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team