Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
badmintonindonesia.org
badmintonindonesia.org

Salah satu tunggal putra andalan Indonesia di turnamen Swiss Open 2019, Jonatan Christie harus terhenti di babak kedua yang berlangsung Kamis (14/3) malam kemarin. 

Pemain yang akrab disapa Jojo ini kalah atas pemain India, Subhankar Dey. Jojo yang merupakan unggulan kelima kalah melalui pertarungan tiga set dengan skor 21-13 20-22 17-21.

1. Tampil bagus di awal set pertama

badmintonindonesia.org

Bermain bagus di set pertama dan meraih kemenangan dengan skor yang cukup mudah 21-13, nyatanya tidak menjamin Jojo untuk lolos ke babak delapan besar Swiss Open 2019.

Di set kedua kecepatan Jojo mulai menurun dan gerakannya semakin lambat, situasi inilah yang dimanfaatkan oleh lawan. Hingga Jojo harus takluk di dua set selanjutnya dengan skor 20-22 17-21 dari pemain non unggulan asal India tersebut. 

2. Lawan yang ulet dan tidak mudah mati

badmintonindonesia.org

Sebelum bertanding, tentunya Jojo sudah memahami cara bermain sang lawan. Tapi tetap saja Jojo tidak bisa mengulang kesuksesan di set pertama. 

"Hari ini lawan main bagus, tidak gampang mati dan ulet. Dia kejar terus ke manapun bola saya arahkan. Beberapankali saya serang, pertahanannya rapat sekali. Waktu bola saya jauh-jauhkan dari dia pun masih bisa dijangkau," kata Jonatan, seperti yang dikutip dari akun resmi PBSI. 

"Sayangnya di game kedua, saya sudah mengejar 20-20 tapi hasilnya begini. Saya sudah coba turunkan bola dulu karena permainan belakangnya kan bagus. Serangan-serangannya banyak yang akurat," tambahnya lagi.

3. Ginting jadi satu-satunya wakil tunggal putra

badmintonindonesia.org

Setelah kalahnya Jonatan Christie di babak kedua Swiss Open 2019, harapan Indonesia untuk bisa meraih digelar du sektor tunggal hanya bertumpu pada Anthony Sinisuka Ginting. Pemain Indonesia unggulan keempat ini akan menghadapi pemain asal China, Lin Dan di babak delapan besar Swiss Open 2019 yang akan berlangsung sore hari ini waktu setempat atau pada malam hari waktu Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team