Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di 32 besar Orleans Masters 2025 (dok.PBSI/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di 32 besar Orleans Masters 2025 (dok.PBSI/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)

Intinya sih...

  • Ganda campuran Indonesia, Jafar/Felisha, belum puas dengan performa di Orleans Masters 2025.
  • Meski menang 2 game di babak 32 besar, mereka merasa perlu perbaikan untuk tampil maksimal di fase berikutnya.
  • Kendala level kepercayaan diri dan masalah lapangan memengaruhi performa Jafar/Felisha dalam turnamen tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ganda campuran muda Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, masih belum puas atas performanya di Orleans Masters 2025. Meski mampu menembus babak 16 besar, Jafar/Felisha merasa penampilannya masih belum mencapai level terbaik.

Di babak 32 besar, Jafar/Felisha sebenarnya mampu menang dua game atas wakil Taiwan, Wu Hsuan-Yi/Yang Chu-Yun, 21-16, 21-17. Menurut keduanya, dari skor yang muncul, terlihat harus ada perbaikan demi bisa tampil maksimal di fase berikutnya. 

1. Ada faktor non-teknis

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di 32 besar Orleans Masters 2025 (dok.PBSI/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)

Felisha mengaku kemampuannya tak bisa keluar secara maksimal karena faktor non-teknis. Level kepercayaan diri, menurut Felisha, menjadi kunci mengapa performanya tak bisa digedor.

"Hanya, memang performanya belum semaksimal biasanya karena ada faktor non-teknis yang memengaruhi setelah kekalahan sebelumnya. Tapi, saya tidak boleh berlarut-larut, harus jadikan itu pelajaran," kata Felisha dalam keterangan tertulis.

2. Lapangan juga berpengaruh

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di 32 besar Orleans Masters 2025 (dok.PBSI/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)

Masalah lapangan juga berpengaruh pada performa Felisha dan Jafar. Bagi Felisha, ada detail kecil yang membuat lapangan di Orleans Masters membuatnya kekurangan tenaga.

"Tenaga, kami terasa kurang. Tapi, beruntung laju shuttlecock lebih kencang jadi kami bisa lebih nyaman bertandingnya," kata Felisha.

3. Harus hapus trauma di German Open

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di 32 besar Orleans Masters 2025 (dok.PBSI/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)

Felisha mengaku kekalahan dari Robin Tabeling/Alexandra Boje di German Open masih membayanginya. Hasil itu, menurut Felisha, harus dilupakan dan sudah waktunya bisa keluar dari tekanan demi tampil impresif di Orleans Masters.

"Di perempatfinal Jerman Open, saya bermain sangat underperform. Sulit sekali mau keluar dari tekanan. Saya dan Jafar mau belajar lagi bagaimana caranya mengatasi situasi seperti itu. Pola pikirnya yang terpenting," kata Felisha

Editorial Team