Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di French Open 2023 (dok. PP PBSI)
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di French Open 2023 (dok. PP PBSI)

Intinya sih...

  • Hanya Apriyani/Fadia yang selevel

  • Ingin pemain lain kejar level Apriyani/Faida

  • Capaian masa lalu tak jadi patokan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pelatih ganda putri utama Pelatnas PBSI, Karel Mainaky buka suara soal keputusannya kembali memasangkan Apriyani Rahayu dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Karel memastikan, kemampuan pribadi tiap pemain mejadi dasar utamanya dalam melakukan perombakan.

Artinya, alasan tersebut tak hanya berlaku untuk Apriyani/Fadia, tapi juga untuk tiga pasangan baru yang diraciknya. Karel mengaku, capaian Apriyani/Fadia terdahulu ketika masih dipasangkan tak menjadi pertimbangannya untuk kembali menduetkan kedua pemain.

1. Hanya Apriyani/Fadia yang selevel

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramahdanti di 16 besar Orleans Masters 2025 (dok.PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte)

Karel blak-blakan mengatakan alasannya kembali memasangkan Apriyani/Fadia adalah karena hanya mereka berdua yang berada pada level permainan yang sama. Karel mengaku sudah mengamati para pemain sejak dia pertama bergabung ke tim ganda putri Pelatnas pada April 2025 lalu.

“Memang istilahnya yang bisa mengimbangi mereka (Apriyani dan Fadia) berdua punya kemampuan ya mereka berdua sih. Cuma kan memang saya tau mereka ada pernah (berpasangan),” kata Karel ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung pada Rabu (3/9/2025).

2. Ingin pemain lain kejar level Apriyani/Faida

Pelatih ganda putri utama Pelatnas PBSI, Karel Mainaky (IDN Times/Margith Damanik)

Karel menyadari pemain ganda putri lainnya terbilang masih muda. Karel ingin menciptakan persaingan di antara para pemain untuk mendorong tiga pasangan lainnya mengejar level Apriyani/Fadia.

“Karena kan yang lain masih muda juga, jadi istilahnya masih butuh mengejar mereka punya ini (kemampuan) masing-masing,” kata Karel.

Hal ini memantapkan Karel untuk kembali memasangkan Apriyani/Fadia. “Jadi saya pikir ya sudah mereka berdua kita partner-in lagi. Yang ini (pemain lain) kita cari partner yang bisa mengimbangi mereka. Kita bikin persaingan jadi mereka harus mengejar ini (kemampuan Apri/Fadia), kita bikin persaingan biar kita juga sama-sama,” kata Karel.

3. Capaian masa lalu tak jadi patokan

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (instagram.com/badminton.ina)

Karel mengaku capaian apik Apriyani/Fadia saat dulu berpasangan tak menjadi pertimbangannya untuk menduetkan mereka kembali. Apriyani/Fadia perdana dipasangkan pada SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja dan langsung menyabet medali emas.

Apriyani/Fadia sempat menjadi tulang punggung ganda putri Indonesia dan menududuki rangking empat dunia versi BWF pada 18 April 2025. Namun, setelah gagal di Olimpiade 2024 Paris lalu, performa Apriyani/Fadia terus menurun hingga akhirnya dipisah.

“Kalau saya sih, yang ke belakang itu kan memang saya enggak ini (terlibat) sama sekali. Jadi memang dari saya datang itu sampai sekarang saya cuma lihat perorangan masing-masing,” kata Karel. 

“Jadi saya gak ada mikir ‘oh dibalikin lagi,’ gitu. Cuma saya lihat memang mereka berdua paling pas,” sambung dia.

Editorial Team