Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Raja Sapta Oktohari (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari buka-bukaan soal tantangan yang dihadapi Indonesia jelang Olimpiade Paris 2024 mendatang. Anggaran menjadi salah satu masalah yang masih sulit untuk ditangani.

Okto juga mengatakan, selama ini tantangan terberat adalah dari cabang olahraga beregu. Namun, berkaca dari pencapaian SEA Games 2021 Vietnam dan SEA Games 2023 Kamboja, Okto optimistis cabor beregu Indonesia juga bisa menembus kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

1. Bicara masalah anggaran

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan KOI akan mengenakan pita hitam selama sepekan sebagai wujud duka terhadap tragedi Kanjuruhan. (dok. NOC Indonesia)

Okto secara terbuka mengatakan selama ini mekanisme anggaran masih menjadi tantangan besar dalam mengurus olahraga di Indonesia.

"Olahraga itu tantangannya selalu sama anggaran. Mekanisme anggaran ini memang jadi tantangan terbesar. Saya pikir ini harus jadi salah satu manifesto untuk olahraga menjadi lebih independen," kata Okto ditemui di Kantor NOC Indonesia pada Jumat (26/5/2023).

Namun, Okto menyadari, perlu waktu yang tak sebentar untuk bisa memperbaiki hal ini.

2. Soal jumlah atlet yang lolos kualifikasi Olimpiade

Pebulutangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu memperlihatkan medali emas yang berhasil mereka raih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Tantangan lain yang dirasakan Okto adalah mengenai jumlah atlet yang berhasil lolos kualifikasi Olimpiade. Tantangan ini dirasakannya sejak menjadi Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu.

"Waktu itu penduduk Indonesia sebanyak 234 juta dengan 28 atlet yang dikirim ke Olimpiade. Hari ini, jumlah penduduk kita 270 juta, kirim atlet 28 orang juga," kata Okto.

Padahal, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang memiliki jumlah penduduk yang lebih sedikit, mereka juga mengirim jumlah kontingen yang sama dengan Indonesia.

3. Optimistis cabor beregu tembus Olimpiade

Timnas U-22 lawan Kamboja di SEA Games 2023. (Dok. PSSI)

Okto melihat adanya fenomena positif di cabor beregu Indonesia. Berkaca dari gelaran SEA Games mulai dari edisi Filipina, Vietnam, hingga Kamboja, Okto yakin cabor beregu bisa lolos kualifikasi menuju Olimpiade nantinya.

Adapun cabor yang menjadi sorotan Okto adalah kriket, basket, hoki, voli, hingga sepak bola.

"Kalau olahraga kelompok ini bisa lolos masuk ke kualifikasi Olimpiade, pasti bagus," kata Okto.

Editorial Team