Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-18 at 12.42.43.jpeg
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir didampingi Mantan Menpora, Dito Ariotedjo dan Wamenpora Taufik Hidayat. (IDN Times/Margith Damanik)

Intinya sih...

  • Erick Thohir menyatakan komitmennya pada olahraga disabilitas setelah serah terima jabatan Menpora.

  • Menpora Erick memberi contoh kerja pada Asian Games dan Asian Para Games 2018 terkait fasilitas disabilitas.

  • Erick Thohir resmi dilantik sebagai Menpora menggantikan Dito Ariotedjo, dengan hadirnya enam mantan Menpora Indonesia dalam acara tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyatakan komitmennya pada olahraga disabilitas. Hal ini disampaikan Erick usai melaksanakan serah terima jabatan Menpora dengan Dito Ariotedjo.

“Tidak usah dipertanyakan,” kata Menpora Erick saat ditanya soal komitmennya pada cabang olahraga disabilitas di Gedung Kemenpora pada Kamis (18/9/2025).

Erick lantas memberi contoh kerja yang pernah dilakukannya pada perhelatan Asian Games dan Asian Para Games 2018. Kala itu. Erick menjabat sebagai Ketua Pelaksana Asia Games 2018 Jakarta-Palembang.

“Waktu Asian Games kita bangun fasilitas disabilitas. Kita kasih fasilitasnya semua,” ujar Erick.

Erick resmi dilantik presiden Prabowo Subianto sebagai Menpora per 17 September 2025. Erick menggantikan Dito Ariotedjo yang direshuffle pada 8 September 2025 lalu. Serah terima jabatan Menpora kemudian digelar pada 18 September 2025.

Erick Thohir hadir dalam serah terima jabatan Menpora dengan menggunakan setelan jas hitam. Erick mengenakan kemeja putih dan dasi dengan aksen garis berwarna biru muda. Sementara, Dito Ariotedjo dan Wamenpora Taufik Hidayat hadir kompak dengan kemeja putih dan celana cokelat.

Turut hadir dalam acara serah terima jabatan, enam mantan Menpora Indonesia yakni Hayono Isman (1993–1998), Agung Laksono (1998–1999), Andi Alfian Mallarangeng (2009–2012), Roy Suryo (2013–2014), Zainudin Amali (2019–2023), dan Dito Ariotedjo (2023-2025).

Editorial Team