Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lewis Hamilton berada di depan Max Verstappen (twitter.com/Planet_F1)

Persaingan panas antara Red Bull dan Mercedes tak hanya terjadi di atas lintasan. Di luar itu, perseteruan kedua belah pihak juga merambah pada ranah ‘politik’.

Diketahui, Red Bull mengajukan komplain dan permintaan investigasi terhadap mesin Mercedes yang memakai sebuah ‘trik’ tertentu. Namun, FIA tak mengabulkan hal tersebut.

1. Red Bull dan Ferrari layangkan komplain, duga ada sistem yang 'dinginkan' mesin Mercedes

Bagian pada komponen mesin Mercedes yang dipermasalahkan Red Bull (twitter.com/sguia81)

Dilansir Express, Red Bull melayangkan komplain terkait keuntungan yang diperoleh Mercedes terkait mesin yang dipakai. Tak hanya Red Bull, Ferrari juga mengajukan hal yang sama kepada FIA.

Dalam pleno yang diajukan, tertulis bahwa ada sebuah mekanisme yang membuat udara dapat terdistribusi ke sekitar mesin. Inilah yang dianggap sebagai trik untuk memberi keuntungan pada Mercedes.

2. Gugatan Red Bull dan Ferrari tak hasilkan apa pun karena ditolak FIA

Mobil Lewis Hamilton saat berada di pit box (formula1.com)

Namun, gugatan yang dilayangkan kedua tim gagal mencapai hasil. FIA menolak meninjau dugaan yang disampaikan pihak Red Bull dan Ferrari.

“Upaya melemahkan lawan tidak bekerja. Permintaan Red Bull kepada FIA terkait dugaan trik Mercedes untuk pendinginan mesin pada pleno yang disampaikan tak menghasilkan apa pun”, bunyi laporan dari An Auto Motor und Sport.

3. Penolakan FIA untuk lakukan tinjauan dianggap menguntungkan pihak Mercedes

Mobil Mercedes melintas saat GP Italia (formula1.com)

Ditolaknya komplain Red Bull oleh FIA mendapat reaksi dari Helmut Marko. Pria yang menjabat sebagai bos Red Bull Driver Programme itu bilang jika keputusan tersebut jelas menguntungkan rivalnya, terutama saat melibas trek lurus.

“Semakin panjang trek lurusnya, semakin banyak waktu kami yang hilang. Itu terjadi dari awal hingga akhir”, kata Marko.

4. Ralf Schumacher tak setuju dengan anggapan Mercedes diuntungkan oleh sistem mesin yang dikembangkan

Mobil pembalap Mercedes Lewis Hamilton (twitter.com/NextgenAuto)

Saat ini, Red Bull percaya jika Mercedes memegang keuntungan pada mesin yang dikembangkan. Tapi, anggapan itu mendapat pertentangan dari mantan pembalap Formula 1 Ralf Schumacher.

Berkaca dari GP Rusia, Verstappen yang harus start dari belakang akibat pemakaian mesin keempat bisa melesat hingga finis kedua. Ini juga ‘dibantu’ oleh hujan yang turun beberapa lap jelang balapan usai.

5. Ralf Schumacher yakin Verstappen menang di GP Turki, tapi Hamilton bakal balas pada GP Amerika Serikat

Max Verstappen dan Lewis Hamilton saling beradu kecepatan (twitter.com/F1Krampon)

Dari kondisi tersebut, Ralf Schumacher yakin Red Bull akan meraih kemenangan di GP Turki akhir pekan ini. Namun, adik kandung Michael Schumacher itu menilai Mercedes akan kembali perkasa saat GP Amerika Serikat digelar.

“Dengan mesin baru, aku perkirakan Verstappen akan memenangi balapan. Tapi, aku nilai Hamilton akan membalasnya di GP Amerika, mengingat ia belum melakukan pergantian mesin di sana”, ujar Ralf Schumacher dikutip PlanetF1.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team