Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Los Angeles Lakers (nba.com)
Los Angeles Lakers (nba.com)

Los Angeles Lakers dipastikan tak bisa melaju ke babak playoff musim 2021/2022. Hal ini jelas menjadi sesuatu yang memalukan bagi mereka. Padahal, di awal musim, Lakers sempat digadang-gadang menjadi salah satu penantang kuat juara.

Hal itu tak terlepas dari banyaknya pemain bintang yang menghiasi roster mereka. Namun, hal itu nyatanya tak cukup membuat Lakers tampil konsisten musim ini. Lantas, apa yang salah dengan Lakers, hingga tak mampu masuk playoff musim ini?

1. LA Lakers dipastikan gagal masuk zona play-in musim 2021/2022

Kekalahan dari Phoenix Suns dengan skor 110-121 memupuskan harapan Lakers untuk setidaknya masuk zona play-in musim ini. Kekalahan tersebut membuat Lakers tak mampu mengejar San Antonio Spurs yang menempati batas akhir zona play-in.

Pada pertandingan tersebut, Lakers sebenarnya sudah kembali diperkuat Anthony Davis yang mencetak 21 poin. Namun, mereka harus kehilangan LeBron James yang terpaksa menepi akibat cedera.

Tanpa LeBron, Lakers tak berkutik menghadapi Suns yang merupakan pemuncak wilayah barat. Devin Booker tampil luar biasa dengan mencetak 32 poin. Chris Paul juga berperan penting dengan sumbangan 12 assist dalam pertandingan tersebut.

2. Cederanya Anthony Davis

Anthony Davis mengalami cedera. (skysports.com)

Anthony Davis menjadi salah satu pemain kunci ketika Lakers menjadi juara pada 2020. Selain andal dalam mencetak angka, Davis merupakan jangkar pertahanan utama tim asal Negara Bagian California tersebut.

Sayang, Davis sering absen membela Lakers lantaran dihantam cedera. Tanpa Davis, Lakers tak mampu berbuat banyak menghadapi para lawannya. Musim ini mereka hanya menempati urutan ke-23 dalam hal defensive rating.

3. Penampilan buruk Russell Westbrook

Russell Westbrook (skysports.com)

Lakers sempat menjadi salah satu kandidat kuat juara musim ini usai mendatangkan Russell Westbrook di awal musim. Sayang, penampilannya sepanjang musim ini jauh dari kata mengesankan.

Peraih gelar MVP tahun 2017 tersebut mempunyai efektivitas yang sangat rendah musim ini. Akurasi tembakannya hanya 44,4 persen, bahkan akurasi free throw miliknya hanya berada di kisaran 66,7 persen, cukup buruk bagi seorang guard.

Selain soal efektivitas, Westbrook juga kerap kehilangan bola. Hal inilah yang membuat pemain lawan dapat dengan mudah mencetak angka. Tak heran para pendukung Lakers mengkritik keras penampilannya musim ini.

4. Kehilangan banyak pemain

Kyle Kuzma (skysports.com)

Untuk mendatangkan Westbrook, Lakers harus rela melepas Kyle Kuzma, Montrezl Harrell, dan Kentavious Caldwell-Pope. Padahal, mereka punya kontribusi positif untuk Lakers musim lalu. Kuzma kini justru tampil baik bersama Washington Wizards.

Hal ini membuat bangku cadangan Lakers tak banyak diisi pemain berkualitas. Tercatat hanya Malik Monk yang punya performa cukup baik musim ini. Sisanya bermain cukup buruk untuk tim sebesar Lakers.

Sebelumnya, ketika mendatangkan Anthony Davis, Lakers harus rela melepas Lonzo Ball dan Brandon Ingram. Nama terakhir bahkan menjadi All-Star ketika membela New Orleans Pelicans.

5. Roster yang banyak diisi pemain tua

LeBron James (skysports.com)

Meski kehilangan banyak pemain muda yang penuh potensi, Lakers justru mendatangkan para pemain senior yang sudah termakan usia. Salah satunya adalah Carmelo Anthony dan Dwight Howard. Mereka jelas sudah lewat dari masa kejayaan mereka.

Selain itu, bintang utama mereka, LeBron James, juga sudah memasuki usia 37 tahun. Meski masih mampu tampil sangat baik dengan rataan 30,3 poin per game, Lakers tak bisa terus mengandalkan LeBron.

 

Kegagalan Lakers mencapai babak playoff musim ini menjadi hal yang cukup memalukan bagi mereka. Padahal, di awal musim mereka sempat menjadi calon kuat juara dengan deretan pemain bintangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy