Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar : idntimes.com

Dua pembalap Moto GP yang tengah berseteru, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi ternyata memiliki sejarah hubungan yang dekat di awal-awal musim. Namun, entah kenapa sekarang semuanya harus berakhir jadi seperti musuh. Perseteruan yang terjadi antara Rossi dan Lorenzo telah semakin memanas. Bahkan Lorenzo sendiri yang mengatakan kalau sebenarnya hubungan antara dirinya dan juga Rossi itu dulu sangat akur.

Lorenzo mengakui bahwa dia dan Rossi sempat saling bertukar helm usai menjalani balapan di Sirkuit Mugello beberapa waktu lalu. Helm tersebut kemudian dipajang di lemari masing-masing sebagai benda koleksi. Hal tersebut bahkan tidak pernah terpikirkan oleh mereka berdua sejak empat sampai lima tahun bersama di ajang Moto GP.

Default Image IDN

Selain itu, keakrapan mereka juga tampak saat Lorenzo diberi baju balap oleh rekan satu tim sekaligus mitra tandingnya itu. Dengan bangga dia memperlihatkan fotonya saat bersebelahan dengan Rossi dengan pose yang nampak akrab. Semua baik-baik saja. 

Persaingan MotoGP memicu retaknya keakraban mereka.

Default Image IDN

Hubungan keduanya tak lagi harmonis pasca balapan MotoGP di Malaysia beberapa waktu lalu. Usai balapan, Lorenzo dengan tegas mengatakan kalau Rossi menendang rekan setimnya dari Spanyol, Marc Marquez. Alhasil, inilah yang membuatnya terjatuh di lap ketujuh. Secara terang-terangan pembalap asal Spanyol itu mengatakan kalau dia sudah tak lagi hormat dengan seniornya.

Default Image IDN

Dihadapan awak media, Lorenzo dengan sengaja mengarahkan jempol tangannya ke bawah saat Rossi menerima trofi peringkat ketiga. Sayangnya, hal tersebut malah membuat Lorenzo mendapatkan ejekan dari para fans penggemar Rossi.

Lorenzo yang awalnya bahagia pun berubah menjadi kesal. Setelah mendengarkan lagu kebangsaan, Lorenzo langsung meninggalkan podium dan tidak ikut melakukan tradisi penyiraman sampanye. Hal inilah yang kemudian membuat kesal bos Yamaha, Lin Jarvis yang mengatakan bahwa perilaku Lorenzo tersebut sama halnya dengan “menyerang” Rossi.

Default Image IDN

Sayang sekali jika hubungan kedua pembalap tersebut harus berakhir seperti ini. Persaingan yang ketat dan keinginan untuk menjadi yang nomor satu membuat mereka lupa arti dari menerima kekalahan dengan lapang dada. Selain itu juga alpa untuk menerima kemenangan dengan tanpa merendahkan pihak yang kalah.

Akankah drama pertikaian Lorenzo dan Rossi ini akan terus berlanjut sampai akhir karir mereka sebagai pembalap MotoGP?

Tentu siapapun tak ingin ada pertikaian, kebencian, dan saling balas dendam. Semoga mereka kembali akur dan dekat seperti dulu. 

Editorial Team

EditorRizal