Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
http://www.motogp.com
http://www.motogp.com

MotoGP 2017 memang sudah berakhir cukup lama, bahkan musim 2018 sudah mulai berjalan dengan diadakan official test. Namun dalam website resminya MotoGP merilis statistik jatuhnya pebalap musim kemarin. 

Banyak hal yang menarik dalam statistik tersebut. Selain Marquez, sang juara musim 2017, berada di posisi ketiga dalam hal sering jatuh di track balapan, musim kemarin mencetak rekor sendiri. Ini data statistik yang resmi dirilis oleh MotoGP.

Marquez paling sering jatuh ketiga dalam statistik semua kelas!

http://www.motogp.com

Dalam statistik yang dikeluarkan oleh MotoGP, pebalap yang mengalami banyak kecelakaan musim ini yaitu pebalap anyar di MotoGP Sam Lowes, yang jatuh 31 kali.

Di bawah Lowes, pebalap kelas utama yang sering jatuh yaitu Juara Dunia Marc Marquez (Repsol Honda Team), yang mengalami kecelakaan sebanyak 27 kali di sepanjang musim. Berikutnya adalah Alvaro Bautista (Tim Pull & Bear Aspar), yang mengalami 26 crash.

Sedangkan di Moto2, pebalap baru Jorge Navarro (Federal Oil Gresini Moto2) mengalami kecelakaan paling banyak sebanyak 30 kali, diikuti oleh Sandro Cortese (22) dan Axel Pons (20).

Untuk balapan Moto3, John McPhee mengalami kecelakaan sebanyak 20 kali. Disusul oleh Gabriel Rodrigo (Tim Balapan RBA BOE) dan Kaito Toba (Honda Team Asia) masing - masing mengalami kecelakaan 19 kali. 

Kecelakaan musim 2017 mencetak rekor baru!

http://www.motogp.com

Ternyata, data statistik yang dirilis itu memberikan rekor baru di dunia MotoGP. Data itu menyatakan kalau kecelakaan yang terjadi musim ini, paling banyak terjadi di dunia balap motor cepat!

Hal ini mengalahkan rekor di tahun 2016, saat itu sebanyak 1062 kecelakaan terjadi. Sedangkan di musim 2017, sebanyak 1126 kali kecelakaan terjadi. Menurut penjelasan MotoGP, dengan grid yang lebih lengkap dan lebih kompetitif dari sebelumnya, pengendara mendorong kemampuan motornya ke batas yang tidak seperti sebelumnya. Bahkan, terkadang sang pebalap terlalu berlebihan.

Editorial Team

EditorTito Adam