Jakarta, IDN Times - Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, akhirnya menjadi juara dunia usai finis kedua dalam balapan utama MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (28/9/2025). Meski finis di belakang rekan satu timnya, Francesco Bagnaia, Marquez sudah tak bisa lagi dikejar poinnya oleh rival yang juga adiknya, Alex Marquez.
Keberhasilan Marquez jadi juara terbilang epik. Sebab, dia mampu mematahkan kutukan di MotoGP yang sudah bertahan hingga 76 tahun. Selain itu, gelar ini membuktikan keputusan Marquez tak jadi pensiun dini adalah tepat.
Ya, Marquez mengaku sempat mau mengakhiri kariernya di MotoGP lebih cepat. Niatan itu muncul setelah Marquez mengalami cedera parah yang membuat performanya di lintasan menurun drastis.
Usai menjadi juara dunia di 2019, Marquez memang mengalami turbulensi dahsyat dalam kariernya. Dia sempat kecelakaan parah hingga mengalami cedera pergelangan lengan yang mengganggu performanya di lintasan dalam waktu lama.
Kemudian, Marquez juga sempat mengalami gangguan mata, diplopia, yang menyebabkan pandangannya terbatas hingga sulit membalap.
"Badan saya aneh, tak mengaspal dengan bagus. Saya merasa lengan ini begitu aneh saat bekerja. Kemudian, rotasinya terasa tak nyaman. Saya menilai ada yang aneh, sakit sepanjang hari dan itu sangat mengganggu," kata Marquez dilansir Crash.