Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Max Verstappen saat menjalani pekan balap GP Austria 2025.
Max Verstappen saat menjalani pekan balap GP Austria 2025. (commons.wikimedia.org/ Lukas Raich)

Intinya sih...

  • Max Verstappen gagal meraih kemenangan di GP Singapura 2025

  • Finis kedua di GP Singapura 2025 belum cukup untuk mengejar ketertinggalan dari Oscar Piastri

  • RB21 mengalami sejumlah kendala yang menghambat performa Verstappen pada Formula 1 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Persaingan perebutan gelar juara pembalap Formula 1 2025 masih berlangsung. Oscar Piastri memimpin klasemen sementara lewat perolehan 336 poin. Pembalap McLaren itu unggul 22 poin atas rekan setimnya, Lando Norris.

Di sisi lain, Max Verstappen yang berada di posisi ketiga masih punya kans meraih titel juara musim ini. Meski begitu, Verstappen mengakui harapan tersebut makin kecil. Apalagi, ia gagal meraih kemenangan saat balapan utama GP Singapura 2025 yang berlangsung pada Minggu (5/10/2025) malam WIB. Lantas, apa yang membuat Verstappen pesimistis terhadap peluangnya mempertahankan gelar juara musim ini?

1. Max Verstappen melewatkan kesempatan meraih kemenangan di GP Singapura 2025

Max Verstappen datang ke Marina Bay Street Circuit berbekal dua kemenangan beruntun di GP Italia dan Azerbaijan. Itu merupakan kemenangan beruntun pertamanya sejak GP Kanada dan Spanyol 2024. Pencapaian tersebut tak lepas dari peningkatan performa RB21 yang membaik, terutama pada aspek kecepatan.

Namun, Verstappen tak mampu melanjutkan rentetan kemenangan di GP Singapura akhir pekan lalu. Pembalap berkebangsaan Belanda itu harus puas finis di posisi kedua dalam balapan kali ini. Verstappen berjarak 5,430 detik dari George Russell.

Di satu sisi, hasil balap Verstappen di GP Singapura 2025 lebih baik ketimbang duo McLaren. Lando Norris menuntaskan balapan berdurasi 62 lap di posisi ketiga, sedangkan Oscar Piastri finis di posisi keempat. Capaian tersebut membuat Verstappen mengantongi 6 poin lebih banyak ketimbang Piastri sehingga kedua pembalap kini berjarak 63 poin.

Namun, Verstappen melewatkan kesempatan mendulang lebih banyak poin karena gagal finis sebagai pemenang balapan. Jika mampu memenangi balapan, maka Verstappen mendapatkan 13 poin lebih banyak daripada Piastri. Apabila itu terjadi, maka jarak antara Verstappen dan Piastri akan menjadi 56 poin.

2. Max Verstappen menilai finis kedua di GP Singapura 2025 belum cukup untuk mengejar ketertinggalan dari Oscar Piastri

Max Verstappen tak puas dengan hasil balapnya di GP Singapura 2025. Ia membutuhkan kemenangan demi menjaga peluang dalam perebutan gelar juara. Namun, Verstappen menilai finis kedua bukanlah hasil yang cukup untuk bisa mengejar ketertinggalan dari Oscar Piastri yang berada di singgasana klasemen pembalap.

"Kamu harus menang untuk hal itu. Kamu perlu tampil dominan. Namun, kami tidak melakukannya setidaknya pada akhir pekan ini," kata Max Verstappen dilansir F1i.

"Jadi, kami tidak cukup untuk mengejarnya. Kamu harus menang pada balapan kali ini. Namun, kami tidak berhasil," sambungnya.

Sikap realistis Verstappen bukannya tanpa dasar. Dengan enam seri tersisa ditambah dengan tiga balapan sprint, maka poin maksimal yang bisa diperoleh adalah 174 poin. Torehan itu bisa direngkuh dengan cara menyapu bersih kemenangan. Akan tetapi, meraih seluruh kemenangan pada tiap seri balap tersisa tak semudah membalik telapak tangan.

Verstappen memang tampil lebih baik sepanjang paruh kedua Formula 1 2025. Ia mencetak 86 poin dalam 4 balapan terakhir. Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang Piastri yang meraup 52 poin. Namun, peluang Piastri untuk mencetak poin lebih banyak pada seri berikutnya masih terbuka. Performa oke MCL39 sepanjang musim ini berpadu dengan ketenangan Piastri di balik kemudi mobil menjadi kombinasi yang tak boleh dikesampingkan begitu saja.

3. RB21 mengalami sejumlah kendala yang menghambat performa Max Verstappen di Formula 1 2025

Kans Max Verstappen merengkuh gelar juara Formula 1 2025 juga dipengaruhi performa Red Bull pada awal musim ini. Tim yang berbasis di Milton Keynes tersebut kesulitan menandingi performa McLaren pada paruh pertama musim ini terlepas dari dua kemenangan Verstappen di GP Jepang dan Emilia Romagna. The Race melansir, RB21 memiliki kelemahan saat melibas tikungan berkecepatan rendah dan menengah yang justru menjadi titik kekuatan McLaren. Verstappen dan Laurent Mekies selaku kepala tim Red Bull mengakui hal tersebut.

Kemudian, Verstappen mengeluhkan permasalahan pada bagian kopling mobil saat balapan GP Singapura. Lewat komunikasi radio, ia bahkan menyebut mobilnya tidak bisa dikendalikan. Kondisi tersebut hampir membuat mobilnya menabrak dinding di tikungan 14.

"Sejujurnya, ini sedikit lebih sulit daripada yang aku harapkan. Entah mengapa, aku sangat kesulitan dengan perpindahan gigi turun dan naik selama balapan. Itu membuat banyak dorongan saat pengereman. Itu situasi yang tidak kamu inginkan di sirkuit jalanan," jelas Max Verstappen dikutip Formula 1.

Terlepas dari kekurangan yang ada, Max Verstappen menilai RB21 lebih kompetitif ketimbang sebelumnya. Rekan setim Yuki Tsunoda itu berharap dirinya dan tim bisa meraih hasil terbaik pada seri berikutnya setelah GP Singapura. Akankah itu bisa terjadi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team