potret Max Verstappen (formula1.com)
Kesalahan set-up mobil menjadi biang keladi hasil kurang memuaskan yang diraih Max Verstappen di GP Azerbaijan. Ia mengakui, masalah pada mobil RB20 telah muncul sejak sesi kualifikasi. Dirinya terpaksa melanjutkan balapan dengan set-up yang kurang optimal karena risiko memulai balapan dari pit lane jika melakukan perubahan pada mobil.
“Begitu aku keluar di Q1 (sesi kualifikasi pertama), aku merasa mobil mundur satu langkah. Kami melakukan beberapa perubahan, dan mobil menjadi sangat tak terduga dan sulit dikendalikan. Itu menyebabkan guncangan besar di bagian belakang mobil saat masuk dan keluar tikungan. Aku mengalami oversteer yang terlalu besar, dan itu bukanlah hal yang kamu inginkan di sirkuit jalanan,” ungkapnya dilansir Motorsport saat diwawancarai setelah sesi kualifikasi.
Verstappen awalnya memulai balapan dengan mulus. Akan tetapi, masalah teknis muncul pada mobilnya setelah mengganti ban hard. Ia kesulitan untuk mengimbangi kecepatan Carlos Sainz yang berada di depannya dan mengeluhkan mobilnya yang kurang bertenaga. Akibatnya, Verstappen harus rela disalip Lando Norris dan George Russell.
“Aku pikir kami harus membayar akibat perubahan set-up yang kami lakukan saat kualifikasi. Mobil menjadi sangat tidak stabil, terutama di tikungan lambat. Ban sering kehilangan kontak dengan aspal sehingga mobil menjadi sulit dikendalikan. Ini membuktikan bahwa keputusan sebuah tim bisa berdampak besar pada hasil akhir. Sayangnya, kali ini keputusan kami kurang tepat,” tuturnya usai sesi race dikutip sumber yang sama.