Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Max Verstappen saat menjalani pekan balap GP Jepang 2024. (commons.wikimedia.org/Cineyas)

Intinya sih...

  • Laurent Mekies lulusan teknik otomotif dan pernah menjadi insinyur mesin di Asiatech sebelum bergabung dengan Arrows dan kemudian Toro Rosso.

  • Ia menjadi saksi kemenangan pertama Toro Rosso saat menjabat sebagai kepala insinyur dan sempat memegang jabatan di FIA sebelum bergabung dengan Ferrari.

  • Mekies mendapatkan promosi menjadi CEO dan kepala tim Red Bull setelah membawa Racing Bulls menduduki peringkat kedelapan di klasemen akhir konstruktor.

Red Bull membuka lembaran baru pada pertengahan 2025. Tim berbasis di Milton Keynes itu resmi memecat Christian Horner. Laurent Mekies lalu menggantikan Horner sebagai CEO sekaligus kepala tim.

Mekies bukan orang baru di Formula 1. Ia telah meniti karier di kejuaraan tersebut sejak 2001. Pengalamannya di garasi tim balap tak bisa dianggap remeh. Lantas, seperti apa perjalanan Mekies sebelum menjadi kepala tim Red Bull di Formula 1 pada pertengahan 2025 ini?

1. Laurent Mekies memulai karier di dunia balap dengan latar belakang lulusan teknik otomotif

Laurent Mekies lulusan teknik mesin di ESTACA School pada 1999. Pria berkebangsaan Prancis itu melanjutkan studinya di Loughborough University dengan mengambil jurusan teknik otomotif. Ia lulus dari universitas tersebut pada 2000.

Setelah itu, Mekies memulai kariernya di dunia balap sebagai insinyur mesin untuk Asiatech yang berkompetisi di Formula 3. Tak butuh waktu lama bagi Mekies naik ke Formula 1. Ia bergabung dengan Arrows yang memakai mesin Peugeot pada 2001. Ia bertanggung jawab terhadap performa mesin hingga 2002.

"Awalnya aku berkarier di Formula 3, lalu mengirim CV kepada Peugeot. Dua pekan berselang, aku melakukan tes sebagai pemasok mesin untuk Arrows. Tiga pekan berikutnya, aku memulai musim Formula 1 di Melbourne, Australia. Itu semua karena Jean Alesi pindah ke Sauber dan membawa salah satu insinyurnya sehingga ada posisi kosong di Peugeot," cerita Laurent Mekies dilansir Red Bull.

2. Laurent Mekies menjadi saksi kemenangan pertama Toro Rosso saat menjabat sebagai kepala insinyur

Laurent Mekies hanya setahun menghabiskan waktu bersama Arrows. Pada 2003, pria kelahiran 28 April 1977 itu mengemban tugas sebagai insinyur balap Minardi. Mekies menduduki posisi tersebut hingga 2005.

Minardi berubah nama menjadi Toro Rosso pada 2006 setelah Red Bull mengambil alih tim. Tak hanya nama tim, jabatan Mekies juga ikut berubah. Ia naik jabatan menjadi kepala insinyur dan menjadi saksi dari kemenangan perdana Toro Rosso di Formula 1. Sebastian Vettel sukses finis sebagai pemenang di GP Italia 2008.

Keberhasilan itu membuat Vettel tercatat sebagai pemenang balapan termuda dalam sejarah kejuaraan. Pembalap asal Jerman itu naik podium tertinggi pada usia 21 tahun 2 bulan 11 hari. Namun, rekor kemudian dipatahkan Max Verstappen di GP Spanyol 2016 saat finis terdepan pada usia 18 tahun 7 bulan 15 hari.

Tak hanya menorehkan kemenangan, Toro Rosso juga sukses mengungguli Red Bull di klasemen konstruktor Formula 1 2008. Tim yang saat itu memakai mesin Ferrari tersebut mampu bertengger di posisi keenam lewat koleksi 39 poin. Di sisi lain, Red Bull bercokol di posisi ketujuh karena tertinggal sepuluh poin dari Toro Rosso.

3. Laurent Mekies sempat memegang jabatan di FIA sebelum bergabung dengan Ferrari

Kebersamaan Laurent Mekies dan Toro Rosso harus rampung pada akhir 2013. Setelahnya, Mekies menjadi bagian dari Federation Internationale de l'Automobile (FIA) pada 2014. Ia menjabat sebagai direktur keselamatan.

Tugas Mekies menangani urusan keselamatan dan medis untuk berbagai ajang balap di bawah naungan FIA. Jabatan Mekies bertambah pada 2017. Ia mendapat mandat sebagai wakil direktur balap Formula 1 dengan tetap menjalankan tugas lainnya di federasi.

Selepas merampungkan tugas di FIA, Mekies kembali berkecimpung di garasi tim Formula 1 pada 2018. Kali itu, Ferrari menjadi tim asuhannya. Direktur olahraga menjadi jabatan pertama Mekies bersama tim yang bermarkas di Maranello, Italia. Setahun kemudian, Mekies naik jabatan sebagai kepala bidang trek dan performa. Pada 2021, Mekies mendapat kepercayaan untuk menjalankan tugas sebagai direktur balap.

4. Laurent Mekies promosi menjadi CEO dan kepala tim Red Bull

Pada Juli 2023, Ferrari mengonfirmasi kepergian Laurent Mekies dari tim. Ia sudah tak terlihat bersama tim dengan warna khas merah tersebut pada pekan balap GP Belgia. Setelah menjalani gardening leave atau cuti wajib, Mekies resmi menjadi kepala tim Racing Bulls pada 2024. Ia kembali ke tim lamanya yang dulu bernama Toro Rosso.

Mekies membawa tim itu menduduki peringkat kedelapan di klasemen akhir konstruktor setelah mendapatkan 46 poin. Adapun, hasil finis terbaik Racing Bulls pada 2024 lalu adalah finis ketujuh sebanyak tiga kali di GP Australia, Miami, dan Brasil melalui Yuki Tsunoda. Saat ini, Racing Bulls bertengger di posisi ketujuh usai mengemas 36 poin. Capaian terbaik mereka adalah finis keenam di GP Monako lewat Isack Hadjar dan GP Austria melalui Liam Lawson.

Berselang 3 hari setelah GP Inggris 2025, Mekies mendapat promosi sebagai CEO dan kepala tim Red Bull. Alan Permane mengisi kursi kepala tim Racing Bulls setelah menduduki posisi sebagai direktur balap. Mekies berterima kasih kepada Racing Bulls atas kesempatan yang diberikan selama menjadi kepala tim.

"Sebuah kehormatan bagiku memimpin tim bersama Peter Bayer (CEO Racing Bulls) selama satu setengah tahun terakhir. Itu menjadi pengalaman menakjubkan dapat ikut serta membangun Racing Bulls bersama semua anggota tim yang berbakat. Semangat tim ini sungguh mengagumkan dan aku yakin ini baru permulaan," ucap Laurent Mekies dilansir Formula 1.

GP Belgia yang berlangsung pada 25--27 Juli 2025 menjadi debut Mekies memimpin Red Bull. Sejumlah pekerjaan rumah telah menantinya di tengah penurunan performa tim. Bisakah Mekies menjawab tantangan yang ada? Menarik untuk menantikannya bersama!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team