Caleb Swanigan bermain untuk Purdue di NCAA pada 2015—2017. (ncaa.com)
Ibu Caleb Swanigan sempat berniat pindah ke Houston, Texas, tetapi kakaknya menghalangi Caleb untuk ikut. Kebetulan Caleb Swanigan mewarisi dua hal dari ayahnya; tinggi badan dan kecenderungan obesitas.
Carl Jr, sang kakak, tidak ingin Caleb terus bertambah gemuk karena ikut dengan ibunya. Apalagi salah satu saudaranya meninggal karena komplikasi diabetes.
Caleb Swanigan sendiri pernah memiliki tinggi 188 sentimeter dengan berat 160 kilogram ketika memasuki kelas delapan. Carl Jr makin takut ketika Caleb bertambah dewasa.
Sang kakak pun menghubungi pelatih AAU-nya, Roosevelt Barnes, yang belakangan sibuk menjadi agen. Dia meminta Barnes mengadopsi Caleb dan mengangkatnya sebagai anak. Barnes kebetulan setuju dengan ide itu. Dia pun mengambil alih hak asuh Caleb Swanigan.
Usai mendapat lampu hijau dari kardiologis, Barnes langsung melatih Swanigan menjadi seorang atlet. Swanigan terus kehilangan berat badannya dan mengembangkan kariernya lewat bola basket. Dia bahkan mendapat tawaran dari berbagai kampus sampai akhirnya memilih Purdue sebagai tempatnya melanjutkan pendidikan sekaligus karier. Purdue sendiri kebetulan merupakan almamater Roosevelt Barnes.
Caleb Swanigan cukup berprestasi bersama Purdue. Dia bermain selama dua musim sebelum mendeklarasikan diri mengikuti NBA Draft 2017. Pria besar kelahiran 18 April 1987 itu juga sukses terpilih untuk bermain di NBA. Sayangnya, perjalanannya terhenti pada 2020 sampai akhir hayatnya pada 20 Juni 2022.