mobil nomor 6 dari tim AMG-Mercedes (commons.wikimedia.org/Martin Lee)
Saat sesi balapan telah dimulai, lebih tepatnya pada putaran ke-74, mobil nomor 5 berada di urutan ketiga. Mobil tersebut tengah berusaha untuk menyalip mobil Toyota bercorak merah yang ada di depannya. Tiba-tiba bagian depan mobil terangkat dan membuat mobil meluncur ke udara.
Terjadi di lurusan Mulsanne yang tidak jauh dari tikungan Indianapolis, mobil terlempar ke luar lintasan. Insiden yang melibatkan mobil nomor 5 itu berakhir dengan pendaratan di area yang cukup steril, meskipun area luar dari lurusan Mulsanne penuh dengan pepohonan. Sebelum mendarat, mobil berputar di udara sebanyak tiga kali.
Pada momen itu, Peter Dumbreck adalah sosok di balik kemudi mobil nomor 5. Sama seperti Mark Webber, ia sukses luput dari maut. Walaupun demikian, ia sempat tak sadarkan diri. "Saya tidak memiliki ingatan setelah (kecelakaan) itu sampai saya terbaring di atas tandu, (digotong) menuju ambulans," ucap Peter Dumbreck.
Usai kecelakaan Dumbreck, AMG-Mercedes bergegas menarik mundur mobil nomor 6 yang tersisa. Dilansir CarsGuide, ketidakseimbangan aerodinamika mobil adalah penyebab dari tiga kecelakaan jungkir balik tim Jerman tersebut. Sejak saat itu, Mercedes-Benz tak lagi membalap di Sirkuit de la Sarthe.
Tampaknya, kecelakaan jungkir balik ialah sisi ikonis dari seorang Mark Webber. Sebelas tahun setelah kecelakaannya di Le Mans, Webber mengalami peristiwa sejenis pada pekan balap GP Eropa 2010. Pada tahun tersebut, Webber sudah berlaga di F1 dengan membela tim papan atas Red Bull.
Kecelakaan jungkir balik Mark Webber adalah bahan obrolan yang tidak akan pernah sirna dari para penggemarnya. Mereka sering bercanda tentang sang pembalap yang layak mendapatkan lisensi pilot atas semua pengalaman terbangnya selama membalap. "Mark Webber, pilot pesawat terbaik yang pernah kami lihat di Le Mans!" ujar salah satu penggemarnya.