Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seragam balap yang dipakai rider Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli, dipamerkan di Museum MotoGP (IDN Times / Satria Permana)
Seragam balap yang dipakai rider Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli, dipamerkan di Museum MotoGP (IDN Times / Satria Permana)

Intinya sih...

  • Museum MotoGP di Sirkuit Mandalika penuh dengan sejarah motorsport Indonesia

  • Memorabilia Pertamina Enduro VR46 yang menarik perhatian

  • Dilengkapi museum peradaban NTB

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mandalika, IDN Times - Museum MotoGP di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika menjadi salah satu lokasi yang diserbu pengunjung sepanjang balapan pada akhir pekan lalu. Jelang dan akhir balapan sepanjang Jumat (3/10/2025) sampai kemarin, museum ini selalu didatangi oleh wisatawan.

Konsep edukasi otomotif disertai sentuhan budaya lokal diterapkan dalam museum yang dibangun secara semi permanen ini. Saat masuk, di sebelah kiri tersaji ruangan dengan diorama sejarah olahraga motorsport di Indonesia.

1. Lengkap dengan sejarah motorsport Indonesia

Replika trofi MotoGP Indonesia yang dipamerkan di Museum MotoGP (IDN Times / Satria Permana)

Nuansanya dikemas dengan atmosfer pit stop dengan peralatan asli. Ada simulator juga yang memungkinkan pengunjung bergaya seperti pembalap.

Selain itu, sejumlah wearpack dipajang di sini, mulai dari milik pereli nasional, Rifat Sungkar, bersama Pertamina hingga punya Franco Morbidelli.

Wearpack milik Rifat memuat perjalanannya bersama Pertamina. Sejak 1998 berkarier dengan Prima XP, dilanjutkan dengan kiprahnya bersama Pertamax Motorsport Team, hingga bergabung dengan Cusco Rally Team Jepang, jejak Rifat terangkum lengkap lewat deretan wearpack yang dipamerkan.

Racing suit putih hijau biru khas Pertamax Motorsport, baju balap merah-hitam Cusco Rally Team, hingga perlengkapan dari masa keemasannya menjadi saksi bisu prestasi Rifat bersama Pertamina dan menjadi duta motorsport Indonesia.

2. Memorabilia Pertamina Enduro VR46 yang juga menarik perhatian

Sepatu balap yang dipakai rider Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli, dipamerkan di Museum MotoGP (IDN Times / Satria Permana)

Sementara, memorabilia Morbidelli memuat wearpack balap yang dipakainya musim lalu di Mandalika. Ada juga sepatu balap yang digunakan, hingga helm AGV miliknya.

Replika trofi MotoGP seri Indonesia di Mandalika juga dipajang, bersama dengan sampel aspal sirkuit. Di belakangnya, ada narasi yang menjelaskan sejarah pembangunan sirkuit beserta spesifikasi aspal dan fasilitas lainnya.

Di sini, Pertamina Lubricants juga memperkenalkan Lubricants Technology Center lewat kisahnya, yang merupakan pusat riset dan inovasi pelumas nasional.

Sampel aspal Sirkuit Mandalika yang dipamerkan di Museum MotoGP (IDN Times / Satria Permana)

3. Dilengkapi museum peradaban NTB

Berbagai kain tenun yang dipamerkan di Museum MotoGP Indonesia (IDN Times / Satria Permana)

Sementara, di seberangnya ada museum peradaban Nusa Tenggara Barat. Banyak benda-benda bersejarah dipamerkan di sana seperti aksara kuno, kain tenun, lukisan, lalu diorama erupsi dahsyat Gunung Tambora.

Ruang refleksi budaya ini dikelola langsung oleh Pemprov NTB, menghadirkan harmoni antara modernitas dan kearifan lokal.

"Dalamnya bagus, informatif, apalagi tentang MotoGP dan Pertamina. Jadi sebelum nonton balapan, bisa belajar dulu banyak hal di sini," kata pengunjung asal Jakarta, Tiara, saat ditemui beberapa waktu lalu saat MotoGP Indonesia digelar.

Editorial Team