pembalap Haas Mick Schumacher (twitter.com/SchumacherMick)
Meski demikian, Steiner menyadari bahwa Mick belum bisa secara konsisten meraih poin. Untuk itu, ia berharap agar orang-orang tak cepat memberi kritikan bila pada seri-seri berikutnya pembalap berusia 23 tahun itu gagal finis di zona poin.
"Beberapa orang tak paham dan Anda tidak bisa memilikinya selalu seperti yang Anda pikirkan dari luar. Mereka juga manusia. Ada 19 pembalap lain yang juga punya performa luar biasa. Ada sembilan tim lain yang juga punya mobil bagus.
Itulah olahraga. Ekspektasi tidak seharusnya seperti bahwa dia mencetak poin setiap balapan dan ketika dia gagal, dia dikritik lagi. Itu menempatkannya di atas tumpuan dan membuatnya terjatuh lagi. Kita seharusnya tak mencoba melakukan itu," papar Steiner.
Berhasil finis di zona poin memang meninggikan harapan banyak pihak terhadap performa Mick Schumacher pada balapan selanjutnya. Kondisi ini tentu berpotensi menjadi pisau bermata dua bagi Mick. Akankah ekspektasi akan berbuah hasil manis atau malah jadi bumerang?