Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
instagram.com/arie_kriting
instagram.com/arie_kriting

Jakarta, IDN Times - Terkait penunjukkan artis Nagita Slavina selaku Duta PON XX Papua, komedian Arie Kriting mengungkapkan ketidaksetujuannya. Dalam akun Instagram pribadinya, Arie menyebut masih banyak perempuan Papua yang bisa jadi duta.

Ia menyebut keberadaan duta PON XX yang merupakan perempuan Papua akan bisa mewakili tanah kelahirannya sendiri.

"Aspirasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran perempuan Papua di event nasional yang digelar di tanah mereka. Baik sebagai ikon mau duta, apa pun istilahnya, yang terutama adalah representasi itu ada," cuit Arie.

1. Banyak perempuan Papua yang pantas jadi duta PON XX

Instagram.com/mikhelia

Lebih lanjut, Arie menyebut dengan pemilihan perempuan Papua sebagai duta PON XX Papua, akan menghindarkan Indonesia dari kultural apropriasi. Apalagi, ia juga melihat banyak tokoh perempuan di Indonesia yang bisa menjadi duta untuk PON.

"Hal ini bisa menghindarkan bangsa kita dari sikap kultural apropriasi, karena tidak menghadirkan perempuan Papua dengan gambaran yang jelas. Pilihannya ada banyak kok, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan masih banyak lagi lainnya," ujar Arie.

2. Arie mendorong perempuan Papua dapat jadi representasi di tanah kelahiran sendiri

The Beautiful Game via Instagram.com/arie_kriting

Arie menyebut, penunjukan Nagita Slavina ini jadi keresahan yang dirasakan banyak orang. Ia pun mendorong agar perempuan Papua dapat menjadi representasi di tanah kelahiran mereka sendiri.

"Semoga kita bisa sama-sama mendorong agar representasi perempuan Papua pada ajang yang diadakan di daerah mereka sendiri, bisa terwujud. Mari menjadi bangsa yang menghormati perbedaan," ujar Arie.

3. Presiden ingin PON Papua terlaksana pada 2021

Acara Festival Cahaya Papua pada Jumat (31/12/2020) malam. (IDN Times/Dok. PB PON Papua).

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar PON Papua bisa terlaksana di 2021. Hal itu semata karena segala persiapan yang dilakukan jelang ajang tersebut sudah memadai.

Selain itu, perhatian Presiden terhadap PON XX Papua adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Hal ini ditunjukkan dengan kemajuan pembangunan infrastruktur olahraga di Papua yang masif.

Keseriusan, perhatian, dan afirmasi presiden, ditegaskan setidaknya dalam tiga Rapat Terbatas/Sidang Kabinet yang secara khusus membahas PON. Serta, terbitnya tiga Instruksi Presiden yang berkaitan dengan PON dan percepatan pembangunan Papua.

Singkatnya, dalam sejarah penyelenggaraan PON sejak 1948, belum ada yang mendapat perhatian luar biasa macam ini dari seorang Kepala Negara.

"Ini bukti komitmen pembangunan Indonesia-sentris yang dicanangkan Presiden, di mana Papua menjadi prioritasnya," papar Moeldoko.

Editorial Team