ilustrasi pemanah tradisional (worldarchery.sport)
Olahraga panahan menjadi salah satu olahraga tertua. Ia sudah ada sejak 10.000 tahun sebelum masehi. Saat itu, terdapat budaya masyarakat Mesir dan Nubia yang menggunakan busur dan anak panah untuk berburu maupun berperang. Di China sendiri, panahan sudah ada sejak Dinasti Shang sekitar 1766—1027 sebelum masehi. Berlanjut ke Dinasti Zhou (Chou) sekitar 1027—256 sebelum masehi, terdapat turnamen panahan yang dilakukan di istana.
Dari China, panahan kemudian berkembang ke Jepang pada abad ke-6. Hal ini memberikan pengaruh besar terhadap teknik memanah. Kyujutsu yang dikenal sebagai seni panah kemudian berubah menjadi kyudo atau cara memanah. Kyudo digunakan sebagai metode pengembangan moral, spiritual, dan fisik.
Panahan mulai berkembang di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia. Panahan menjadi salah satu keahlian wajib yang dimiliki seorang prajurit untuk bertempur maupun membela kerajaannya. Tiap kerajaan memiliki pasukan pemanah untuk melumpuhkan musuhnya dari jarak jauh.
Pada 1583, sebuah kompetisi panahan pertama diadakan di Finsbury, Inggris. Kompetisi terorganisasi ini melibatkan 3 ribu peserta. Sejak itu, panahan berkembang dari seni berperang menjadi olahraga rekreasi dan prestasi.