Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Olimpiade Paris 2024 (olympics.com)
Olimpiade Paris 2024 (olympics.com)

Jakarta, IDN Times - Ketua NOC Palestina, Jibril Rajoub, mengecam standar ganda yang diberlakukan Komite Olimpiade Internasional (IOC), setelah mengizinkan Israel mentas di Olimpiade 2024. Hal berbeda mereka lakukan pada Rusia.

Terbaru, surat boikot Israel yang dilayangkan Palestina kepada IOC ditolak oleh Ketua Thomas Bach. Rajoub menyatakan penolakan ini adalah cermin dari IOC yang menerapkan standar ganda pada Israel dan Rusia.

"Ini menegaskan, ada lembaga internasional yang bersikeras menerapkan standar ganda dan tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang dan peraturan, atau moral," kata Rajoub dilansir ANTARA.

1. NOC Palestina sebut Israel tak punya moral

Duel Israel vs Mali di Olimpiade Paris 2024, Kamis (25/7/2024). (olympics.com).

Rajoub juga mengungkapkan, Israel bersama dengan NOC-nya tidak punya moral. Sebab, mereka tutup mata dengan pemboman yang sedang berlangsung di Gaza. Dia juga menyebut, hal itu sebagai sebuah kejahatan genosida.

"Israel atau Komite Olimpiade Israel telah kehilangan hak moral, olahraga, kemanusiaan, dan hukum untuk berpartisipasi," kata Rajoub.

2. Sanggahan dari IOC soal standar ganda

Olimpiade Paris 2024 mencatat sejarah dengan upacara pembukaan yang digelar di Sungai Seine, Perancis (olympics.com)

Merespons pernyataan NOC Palestina, Bach menegaskan Israel melanggar Piagam Olimpiade. Dia juga melihat hubungan antara NOC Palestina dan Israel baik-baik saja. Selain itu, Bach tak mau IOC terlibat dalam urusan politik.

"Kami tidak berada dalam urusan politik. Kami berada di sana untuk mencapai misi kami untuk menyatukan para atlet. Kami punya dua Komite Olimpiade Nasional (Israel dan Palestina), dan mereka tetap berdampingan," kata Bach.

3. Seperti apa standar ganda IOC?

Venue cabor skateboarding untuk Olimpiade 2024. (instagram.com/paris2024)

Menyoal standar ganda IOC, hal itu bisa dilihat dari perlakuan mereka terhadap Rusia. Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini dilarang ikut Olimpiade 2024 lantaran melanggar Piagam Olimpiade, karena melakukan aneksasi ke Kremlin pada 2022.

Di sisi lain, IOC membiarkan Israel ikut serta di Olimpiade 2024. Padahal, mereka juga melakukan pemboman di Gaza dan membuat sekitar 400 atlet Palestina tewas, serta dibatasi untuk berlatih. Benar-benar standar ganda.

Editorial Team