Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gabriel Bortoleto saat menjalani pekan balap GP Emilia Romagna 2025
Gabriel Bortoleto saat menjalani pekan balap GP Emilia Romagna 2025. (commons.wikimedia.org/ Buczkowiak94)

Intinya sih...

  • Daniil Kvyat meraih titel FIA rookie of the year pada 2014 saat memperkuat Toro Rosso di Formula 1.

  • Max Verstappen mengikuti jejak Daniil Kvyat dengan meraih titel FIA rookie of the year pada 2015.

  • Kevin Hansen menutup musim balap 2016 dengan titel FIA rookie of the year.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

FIA Awards 2025 telah digelar di Tashkent, Uzbekistan, pada Jumat (12/12/2025) malam waktu setempat. Acara tahunan tersebut dihelat untuk memberikan penghargaan kepada pembalap, tim, dan pabrikan dari berbagai ajang balap di bawah naungan FIA. Salah satu kategori penghargaan yang ada pada acara tersebut adalah rookie of the year.

Dalam 12 tahun terakhir, ada sepuluh pembalap F1 berhasil menyabet titel tersebut. Bahkan, ada dua pembalap yang meraih titel tersebut sebanyak dua kali. Lalu, siapa saja pembalap yang meraih gelar FIA rookie of the year?

1. Daniil Kvyat meraih titel FIA rookie of the year pada 2014 saat memperkuat Toro Rosso di Formula 1

Daniil Kvyat menjalani debutnya di Formula 1 pada 2014. Pembalap berkebangsaan Rusia itu memperkuat Toro Rosso menggantikan Daniel Ricciardo yang promosi ke skuad Red Bull. Kvyat langsung berkarier di Formula 1 setelah menjadi juara GP3 pada 2013 bersama tim Arden.

Performanya pada musim perdana di Formula 1 terbilang oke. Ia berhasil meraup 8 poin dari 19 seri balap yang digelar. Pencapaian terbaiknya adalah tiga kali finis kesembilan di GP Australia, Inggris, dan Belgia. Torehan tersebut menempatkan Kvyat di peringkat ke-15 pada klasemen akhir.

Capaian tersebut membuatnya berhasil mengamankan kursi balap di Red Bull pada 2015. Tak hanya itu, Kvyat juga berhasil meraih titel FIA rookie of the year pada tahun pertamanya di Formula 1. Kvyat berkompetisi di Formula 1 hingga 2020. Kini, pembalap berusia 31 tahun itu berkarier di IMSA SportsCar Championship dengan menjadi pembalap Automobili Lamborghini Squadra Corse.

2. Max Verstappen mengikuti jejak Daniil Kvyat dengan meraih titel FIA rookie of the year pada 2015

Setelah Daniil Kvyat, Max Verstappen berhasil meraih gelar FIA rookie of the year pada 2015. Seperti Kvyat, Verstappen memperoleh gelar tersebut pada musim perdananya di Formula 1. Ketika itu, Verstappen menjadi pembalap Toro Rosso setelah menuntaskan Formula 3 European Championship 2014 di peringkat ketiga.

Verstappen merampungkan tahun pertama di Formula 1 dengan menempati peringkat ke-12 di klasemen akhir setelah mengumpulkan 49 poin. Pembalap berpaspor Belanda itu mengungguli rekan setimnya, Carlos Sainz, yang bertengger di peringkat ke-15 lewat koleksi 18 poin. Hasil balapan terbaik Verstappen ketika itu adalah finis keempat di GP Hungaria dan Amerika Serikat.

Verstappen mendapat promosi ke Red Bull di GP Spanyol 2016 setelah pihak tim memutuskan menurunkan posisi Kvyat ke Toro Rosso. Pada balapan tersebut, Verstappen langsung merengkuh kemenangan perdana. Hingga kini, Verstappen masih menjadi pembalap Red Bull. Ia meraih prestasi mentereng bersama tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, dengan meraih titel juara Formula 1 pada 2021--2024.

3. Kevin Hansen menutup musim balap 2016 dengan titel FIA rookie of the year

Titel FIA rookie of the year 2016 berhasil diraih pembalap Rallycross setelah pada 2 musim beruntun menjadi milik pembalap Formula 1. Kevin Hansen adalah pembalap yang menyandang gelar tersebut. Pembalap berkebangsaan Swedia itu menyabet penghargaan tersebut setelah menjadi juara FIA European Rallycross Championship 2016 di kelas supercar bersama Peugeot-Hansen Academy. Kevin berhasil mencatatkan 4 kemenangan dan 1 kali finis kedua.

Pada musim yang sama, Kevin juga berpartisipasi pada ajang World Rallycross Championship (WRX). Mengemudikan mobil Peugeot 208 WRX, Kevin mampu meraup 52 poin dengan hasil terbaik adalah finis keempat pada seri Inggris dan Jerman. Hingga saat ini, pembalap berusia 27 tahun itu masih berkompetisi di WRX bersama Team Hansen MJP. Ia juga ambil bagian di Extreme E dengan hasil terbaik menjadi juara pada 2024 saat memperkuat E.ON Veloce Racing.

4. Charles Leclerc meraih penghargaan FIA rookie of the year dua kali beruntun pada 2017 dan 2018

Setelah Kevin Hansen, Charles Leclerc menjadi pembalap berikutnya yang menyabet penghargaan FIA rookie of the year. Pembalap asal Monako itu memperoleh gelar tersebut selama 2 tahun beruntun, yaitu pada 2017 dan 2018. Pada waktu tersebut, Leclerc sedang menjalani masa debutnya pada dua ajang balap berbeda.

Pada 2017, Leclerc berkompetisi di Formula 2 dengan status sebagai juara GP3 2016. Bersama Prema Racing, Leclerc sukses merengkuh titel juara setelah meraih 282 poin. Torehan tersebut membuatnya meraih gelar juara secara beruntun pada dua ajang balap yang berbeda.

Setahun berselang, Leclerc menjejakkan kakinya di Formula 1 sebagai pembalap Sauber. Ia tampil oke dengan membukukan 39 poin dari 21 seri balap yang menempatkannya di peringkat ke-13 pada klasemen akhir. Leclerc unggul 30 poin atas rekan setimnya, Marcus Ericsson, yang memperkuat Sauber sejak 2015.

Sumbangsih poin Leclerc turut mengerek peringkat Sauber di klasemen konstruktor. Sauber menutup Formula 1 2018 dengan bercokol di peringkat kedelapan usai mengumpulkan 48 poin. Tim tersebut mengalami peningkatan setelah pada 2017 berada di posisi terbawah dengan koleksi 5 poin.

5. Alexander Albon merampungkan Formula 1 2019 dengan merengkuh gelar FIA rookie of the year

Alexander Albon masuk jajaran pembalap yang mendapat penghargaan FIA rookie of the year. Albon meraih gelar tersebut pada 2019. Itu bertepatan dengan musim perdananya berkiprah di Formula 1.

Albon yang belum pernah punya pengalaman menjajal mobil Formula 1 mendapat kontrak dari Red Bull untuk memperkuat Toro Rosso. Ia bersama dengan tim tersebut hingga balapan GP Hungaria. Penampilan yang sangat mengesankan selama paruh pertama membuat Red Bull memutuskan untuk memasangkan Albon dengan Max Verstappen. Di sisi lain, Pierre Gasly harus turun mengisi kursi balap di Toro Rosso yang sebelumnya ditempati Albon.

Albon langsung menunjukkan performa terbaiknya di lintasan. Ia mampu finis di zona poin dalam 8 dari 9 seri balap tersisa di Formula 1 2019. Hasil terbaiknya bersama Red Bull ketika itu adalah finis keempat di GP Jepang. Albon menutup perjalanannya sebagai pembalap debutan dengan bertengger di peringkat kedelapan lewat koleksi 92 poin.

6. Yuki Tsunoda menyabet penghargaan FIA rookie of the year pada musim debutnya di Formula 2 2020

Setelah Alexander Albon, pembalap Asia lainnya yang berhasil menyabet penghargaan FIA rookie of the year adalah Yuki Tsunoda. Pembalap asal Jepang itu merengkuh titel tersebut pada 2020. Ketika itu, Tsunoda berkompetisi di Formula 2 sebagai pembalap debutan.

Tsunoda yang memperkuat Carlin berhasil meraih tiga kemenangan pada balapan sprint GP Inggris, feature race GP Belgia, dan feature race GP Bahrain. Hasil tersebut mengantarkannya menduduki peringkat ketiga di klasemen akhir dengan koleksi 200 poin. Tsunoda hanya semusim berkompetisi di Formula 2 karena dirinya mendapat kontrak untuk memperkuat AlphaTauri pada 2021.

7. Oscar Piastri mengoleksi dua gelar FIA rookie of the year yang diraih pada 2021 dan 2023

Oscar Piastri menambah daftar pembalap peraih gelar FIA rookie of the year dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Piastri berhasil meraih titel tersebut pada 2021 dan 2023. Ia menjadi pembalap kedua setelah Charles Leclerc yang mengantongi dua gelar FIA rookie of the year.

Pada 2021, Piastri berkompetisi di Formula 2 untuk kali pertama setelah menjadi juara Formula 3 2020. Penampilannya yang mengesankan mengantarkannya pada titel juara pada musim debutnya di kejuaraan. Capaian tersebut membuatnya meraih gelar juara dalam 2 musim beruntun pada 2 kejuaraan yang berbeda.

Setelah menjalani tugasnya sebagai pembalap cadangan Alpine pada 2022, Piastri mendapat kursi balap di McLaren untuk menjalani debut di Formula 1 2023. Pembalap bernomor mobil 81 itu mampu naik podium sebanyak dua kali di GP Jepang dan Qatar. Piastri merampungkan musim perdananya di Formula 1 dengan bertengger di peringkat kesembilan setelah mengumpulkan 97 poin.

8. Zane Maloney berhasil mengamankan penghargaan FIA rookie of the year setelah menjadi runner-up Formula 3 2022

Zane Maloney masuk daftar pembalap peraih penghargaan FIA rookie of the year. Maloney memperoleh penghargaan tersebut pada 2022. Ketika itu, ia menjalani tahun pertamanya di Formula 3 memperkuat Trident.

Maloney mampu mendulang tiga kemenangan pada feature race GP Belgia, Belanda, dan Italia. Pembalap berkebangsaan Barbados itu bercokol di peringkat kedua setelah mengoleksi 134 poin. Pada musim yang sama, Maloney berkesempatan mengikuti pekan balap Formula 2 GP Abu Dhabi bersama Trident. Ia menuntaskan balapan sprint di posisi ke-15 dan melintasi garis finis di posisi ke-16 saat feature race.

Setelah turun penuh di Formula 2 2023 dan 2024, Maloney melanjutkan kiprahnya di ajang Formula E. Ia memperkuat Lola Yamaha ABT Team sejak musim 2024/2025. Hasil terbaiknya sejauh ini adalah finis kesepuluh di E-Prix Sao Paulo 2025.

9. Gabriel Bortoleto menyandang gelar FIA rookie of the year saat menjuarai Formula 2 2024

Gabriel Bortoleto berhasil merengkuh penghargaan FIA rookie of the year pada 2024. Momen itu bertepatan dengan keberhasilannya meraih gelar juara Formula 2 2024 bersama Invicta Racing. Pembalap asal Brasil itu menggenggam titel juara setelah mengumpulkan 214,5 poin.

Capaian tersebut merupakan gelar juara kedua yang diraih beruntun di dua ajang berbeda. Sebelumnya, Bortoleto menjadi kampiun di Formula 3 2023 saat memperkuat Trident. Ia memastikan gelar tersebut usai meraup 164 poin.

Setelah menjuarai Formula 2, Bortoleto menjalani musim perdana di Formula 1 bersama Kick Sauber pada tahun ini. Hasil balapan terbaiknya adalah finis keenam di GP Hungaria. Bortoleto menyudahi debutnya di Formula 1 dengan menempati peringkat ke-19 dengan perolehan 19 poin.

10. Rafael Camara menjadi pembalap terbaru yang meraih titel FIA rookie of the year 2025

Pembalap teranyar yang meraih penghargaan FIA rookie of the year 2025 adalah Rafael Camara. Camara menyandang gelar tersebut setelah menjuarai Formula 3 musim ini bersama Trident. Pembalap asal Brasil memastikan titel juara setelah meraup 166 poin.

Setelah berkiprah di Formula 3, Camara akan memulai debutnya di Formula 2 pada 2026. Pembalap yang kini berumur 20 tahun itu bakal menjadi bagian dari Invicta Racing. Camara menjadi juara Formula 3 ketiga secara beruntun yang berkompetisi di Formula 2 bersama Invicta Racing. Ia mengikuti jejak Gabriel Bortoleto dan Leonardo Fornaroli yang memperkuat tim tersebut masing-masing pada 2024 serta 2025.

Deretan pembalap yang meraih penghargaan FIA rookie of the year telah membuktikan kelayakan performa mereka pada tahun pertama di kejuaraan balap. Meski berstatus sebagai debutan, penampilan mereka tak bisa dipandang sebelah mata. Siapa yang akan meraih titel tersebut pada tahun mendatang? Menarik untuk ditunggu bersama!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team