Cal Crutchlow (motorradonline.de)
Ada serangkaian prosedur yang diikuti para pembalap. Pengujian hanya dilakukan pada waktu tertentu, yaitu sebelum balapan dan 30 menit setelah balapan selesai.
Salah satu cara yang paling sederhana adalah menguji reaksi mata pada tablet. Hasil yang didapat, reaksi setelah balapan jauh lebih cepat dibandingkan sebelum balapan. Ini akibat tubuh para pembalap masih dalam mode balapan.
Pembalap pun mengikuti tes untuk mengecek respon pupil mata yang menunjukkan bahwa membalap membuat mata menjadi sangat tegang dan melelahkan. Menariknya, tidak ada pembalap yang menderita mata kering, merah, radang, ataupun iritasi.
Padahal mata mereka terpapar angin dan konstan melihat ke atas. Menurut Profesor Stefano Barabino, juru bicara proyek tersebut, ada beberapa kemungkinan kenapa hal itu bisa terjadi.
“Cairan mata mereka sangat kaya dengan lipid (pelindung lapisan air mata), sehingga lapisan air mata pada mata tidak pecah, dan mereka tidak perlu berkedip. Hipotesis lain adalah bahwa mereka memiliki refleks berkedip di otak untuk bertahan hidup,” ungkapnya seperti dikutip Motorrad Online.