Giacomo Agostini dan motor MV Agusta (motogp.com)
Giacomo Agostini, sang legenda MotoGP era 1960–1970-an, tidak hanya dikenal sebagai pembalap dengan gelar juara dunia terbanyak, tetapi juga sempat merasakan posisi runner-up di kelas utama. Tercatat, ia 3 kali finis sebagai runner-up yaitu pada musim 1967, 1970, dan 1977. Pada 1967, ia harus mengakui keunggulan Mike Hailwood, lalu pada 1970 kalah dari Ginger Molloy, dan terakhir pada 1977 ia kalah dari Barry Sheene. Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun Agostini mendominasi banyak musim, persaingan tetap ketat dan ia tidak selalu berada di posisi teratas.
Runner-up yang diraih Agostini menegaskan betapa panjang dan konsistennya kariernya di level tertinggi. Bayangkan, dari belasan tahun berkompetisi, ia mampu mengoleksi 15 gelar juara dunia ditambah beberapa kali menjadi runner-up, yang berarti hampir setiap musim ia selalu berada dalam perebutan gelar. Konsistensi semacam ini jarang dimiliki pembalap lain, sehingga wajar bila Agostini masih dianggap sebagai ikon terbesar dalam sejarah balap motor dunia.
Itulah 7 pembalap di kelas MotoGP yang paling banyak menjadi runner-up. Pembalap lain selain mereka hanya pernah satu atau dua kali menempati posisi runner-up. Meski bukan yang terbaik, posisi ini juga termasuk hebat, mengingat tak banyak pembalap di kelas premier yang mampu menjadi penantang juara dunia.
1. Siapa pembalap yang paling sering jadi runner-up di kelas MotoGP? | Valentino Rossi adalah pembalap dengan jumlah runner-up terbanyak, yaitu 6 kali (2000, 2006, 2014, 2015, 2016, 2018). |
2. Siapa pembalap yang paling sering jadi runner-up setelah Valentino Rossi di kelas MotoGP? | Randy Mamola menjadi pembalap kedua yang paling sering jadi runner-up setelah Valentino Rossi di kelas MotoGP (1980, 1981, 1984, 1987) tanpa pernah meraih gelar juara dunia. |
3. Apakah semua pembalap yang disebut dalam daftar pernah jadi juara dunia? | Tidak semua. Contohnya Randy Mamola disebut menjadi runner-up 4 kali tetapi tidak pernah meraih gelar juara dunia kelas premier. |