Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pecco.JPG
Francesco Bagnaia pada sesi practice di Sirkuit Mandalika, Jumat (3/10/2025). (IDN Times/Linggauni)

Mandalika, IDN Times - Apes betul nasib pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, saat mengaspal di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika dalam sesi sprint race, Sabtu (4/10/2025). Dia finis di posisi 14, paling buncit dalam sprint race karena ada tiga pembalap, Enea Bastianini, Johann Zarcco, dan Somkiat Chantra, yang sudah crash sebelumnya, serta ada penalti didapatkan beberapa rider.

Bagnaia begitu stres dengan hasil yang diterimanya di Mandalika. Bahkan, dia mengaku tidak mengendarai motornya, justru menjadi penumpang.

"Saya gak balapan, cuma penumpang di motor. Saya gak bisa kontrol segalanya," kata Bagnaia usai balapan.

1. Pergerakan Bagnaia terbatas

Francesco Bagnaia saat tiba di Sirkuit Mandalika, Jumat (3/10/2025). (IDN Times/Linggauni)

Ketika balapan, Bagnaia mengaku pergerakannya terbatas. Bahkan, dia sempat mengalami kesulitan di beberapa momen, seperti motornya yang bergoyang, hingga koplingnya harus dilepas karena begitu berbahaya.

"Saya cuma harus bergerak. Saya rasa, empat kali ketika masuk ke tikungan pertama dan 10, tanpa rem. Lalu, tiga kali saya menutup kopling, tiga kali juga bergoyang," ujar Bagnaia.

2. Tak ada ambisi apa-apa lagi dari Bagnaia

Francesco Bagnaia pada sesi kualifikasi MotoGP Mandalika. (IDN Times/Linggauni)

Bisa finis dan balapan dengan aman, menurut Bagnaia, sudah cukup baginya di Mandalika. Dia juga sudah tak memiliki ambisi apa-apa musim ini.

"Tak ada yang harus saya demonstrasikan lagi di musim ini. Cuma situasinya saya harus lebih nyaman, ketika mengendarai motor. Dengan begitu saya bisa memenangkan segalanya. Sekarang, saya kembali ke perasaan di Misano dan sisa musim," kata Bagnaia.

3. Bagnaia frustrasi

Rasa frustrasi menyelimuti pria Italia itu setelah mengetahui finis paling buncit. Dia merasa, masalahnya kali ini bukan hanya mesin Ducati, tapi ada hal lain.

"Saya kira bukan masalah teknis, ada hal yang tak bisa dikontrol," kata Bagnaia.

Editorial Team