Induk organisasi atletik seperti IAAF (International Association of Athletics Federations) di tingkat internasional dan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di tingkat nasional telah menetapkan aturan resmi untuk perlombaan lari jarak pendek. Peraturan ini bertujuan untuk menjaga keadilan dan sportivitas dalam setiap kompetisi. Semua peserta wajib memahami dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan agar tidak terkena sanksi atau diskualifikasi. Apa saja peraturan dalam lari jarak pendek?
1. Peraturan perlombaan
Garis start dan garis finis dalam lari jarak pendek memiliki lebar 5 cm, dengan batas tepi dalam lintasan sebagai acuan ukuran jarak lomba. Posisi awal pelari ditentukan oleh garis start, sedangkan titik akhir perlombaan ditandai oleh garis finis. Selama perlombaan berlangsung, setiap peserta harus tetap berada di lintasan masing-masing tanpa mengganggu peserta lain.
Aba-aba yang digunakan dalam perlombaan terdiri dari tiga tahap, yaitu "bersedia," "siap," dan "ya" atau bunyi pistol sebagai tanda mulai. Setelah aba-aba terakhir diberikan, semua peserta harus segera memulai lari dengan maksimal. Pelari yang gagal merespons aba-aba dengan baik berisiko melakukan kesalahan start, yang bisa berakibat pada sanksi.
Setiap pelari diberi kesempatan hingga tiga kali apabila melakukan kesalahan saat start. Jika kesalahan terjadi lebih dari tiga kali, peserta akan dikenakan sanksi diskualifikasi. Dalam kompetisi besar, perlombaan lari jarak pendek umumnya dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu babak penyisihan awal, babak lanjutan, babak semifinal, dan babak final. Jika jumlah peserta terlalu banyak, maka babak pertama akan dilakukan untuk menyaring peserta terbaik. Biasanya, pelari yang meraih posisi pertama dan kedua dari setiap heat akan lolos ke babak selanjutnya.
2. Diskualifikasi dan pelanggaran
Agar perlombaan tetap berjalan secara adil, setiap peserta diwajibkan untuk mematuhi aturan yang berlaku. Segala bentuk kecurangan atau pelanggaran dapat mengganggu jalannya pertandingan dan merugikan peserta lain. Oleh karena itu, panitia akan memberikan sanksi tegas bagi pelari yang melanggar peraturan.
- Seorang peserta dapat didiskualifikasi apabila melakukan pelanggaran berikut:
- Melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali.
- Berlari keluar dari lintasan atau memasuki lintasan pelari lain.
- Mengganggu atau berbuat curang terhadap peserta lain.
- Terbukti menggunakan doping atau zat terlarang untuk meningkatkan performa.
3. Lintasan
Lintasan lari jarak pendek berada di stadion atletik dan memiliki delapan jalur. Lebar setiap jalur adalah 1,22 meter, yang dirancang agar setiap pelari memiliki ruang yang cukup untuk berlari tanpa saling mengganggu. Setiap pelari harus tetap berada di jalurnya masing-masing sepanjang perlombaan untuk menghindari risiko diskualifikasi.
4. Peralatan
Agar perlombaan berjalan dengan lancar, setiap peserta harus menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan standar kompetisi. Peralatan yang digunakan telah disesuaikan dengan kebutuhan atlet agar dapat berlari secara optimal dan aman. Setiap alat juga berperan dalam memastikan keakuratan hasil perlombaan. Peralatan yang digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek meliputi:
- Sepatu spikes: sepatu ini befungsi untuk meningkatkan daya cengkeram di lintasan.
- Start block: start block sebagai pijakan awal saat start jongkok.
- Tiang finis: Tiang ini merupakan tiang yang menandai garis akhir perlombaan.
- Stopwatch: stopwatch dalam lari jarak pendek digunakan untuk mencatat waktu lari peserta.
- Bendera start atau pistol: bendera start dan pistol sebagai tanda dimulainya perlombaan.
5. Kategori jarak lari
Dalam dunia atletik, lari dibagi berdasarkan jarak tempuhnya, yang mempengaruhi strategi dan teknik yang digunakan. Setiap kategori memiliki tantangan tersendiri yang menuntut persiapan fisik dan teknik yang berbeda. Oleh karena itu, seorang pelari harus memahami karakteristik setiap kategori sebelum bertanding. Perlombaan lari terbagi dalam beberapa kategori berdasarkan jarak tempuhnya, yaitu:
- Lari jarak pendek: kurang lebih 100 meter hingga 400 meter. Teknik lari ini mengandalkan kecepatan maksimal mulai dari start, saat sprint, hingga melewati garis finis. Start yang digunakan dalam lari jarak pendek umumnya adalah start jongkok.
- Lari jarak menengah: kurang lebih 800 meter hingga 1.500 meter.
- Lari jarak jauh: kurang lebih 3.000 meter hingga 42,195 kilometer (maraton). Karena jaraknya lebih panjang, teknik yang digunakan berbeda, dengan strategi pengaturan tenaga yang lebih matang. Start yang digunakan pada kategori ini adalah start berdiri.