Prawira Bandung di BCL Asia 2024. (Dok. FIBA)
Prawira sempat bangkit di awal kuarter ketiga. Defense mereka membaik dan mampu mengunci poin Matrix cukup lama di angka 6. David Singleton juga coba menghidupkan ruang tembak tiga angka untuk Yudha Saputera dan Hans Abraham.
Tidak cuma itu, Prawira dengan strateginya juga coba memaksa lawan memperbanyak pelanggaran. Taktik itu berhasil, Prawira unggul 21-10 dan memangkas jarak ketertinggalan di total skor menjadi 54-58 di kuarter ketiga.
Kedua tim saling mengejar angka di kuarter keempat. Namun, time out yang diminta Singleton menjadi kunci sukses Prawira di penghujung laga. Prawira mampu memaksa Matrix Deers kehabisan waktu menembak serta turnover setelah time out.
Di sisi lain, Brandon Francis tak terbendung dengan dua kali tembakannya yang membuat skor menjadi 76-76 bagi kedua tim. Laga pun terpaksa harus dilanjutkan ke overtime. Pada momen inilah, Matrix Deers bangkit lagi.