Jakarta, IDN Times - Setelah era kejayaan Morten Frost, mari jujur saja, hampir tidak ada atlet dari Benua Eropa yang mampu menandingi kejayaan pebulutangkis Asia di kancah global. Frost, salah satu tunggal terbaik dunia dari Benua Biru, bahkan saking hebatnya, Frost juga dijuluki Mr. Badminton, mampu mengoleksi 4 gelar All England dan pensiun dengan salah satu predikat sebagai legenda bulu tangkis dunia di nomor tunggal putra.
Sampai kemudian, di awal 1990-an, Denmark memunculkan sang nama ikonik: Peter Gade Christensen.
Pria kelahiran Aalborg, Denmark ini sejatinya memulai karier junior sebagai spesialis ganda putra. Berpasangan dengan Peder Nissen, Gade muda kala itu sukses merengkuh gelar juara dunia junior di nomor ganda putra pada Kejuaraan Dunia Junior 1994.
Tapi siapa sangka, ketika beralih dan kemudian fokus di nomor tunggal putra, nama Peter Gade menyeruak sebagai salah satu atlet tunggal putra yang disegani tak hanya di Eropa namun juga dunia. Dan sejak itu, seperti kata orang-orang, the rest is history.